Jakarta – Ketua Dewan Pembina Gerakan Pakai Masker (GPM) Agus Martowardojo mengingatkan pemerintah akan pentingnya kerja sama dengan banyak pihak, termasuk sektor bisnis swasta, untuk menangani dampak pandemi Covid-19.
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini juga mengingatkan Pemerintah maupun regulator untuk mentantisipasi adanya gelombang kedua kasus covid-19 di Indonesia yang mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi akan negatif pda kuartal kedua 2020.
“Kebijakan-kebijakan yang diambil harus bersinergi atau berkesinambungan. Antar lembaga, seperti pemerintah pusat dengan pemerintah daerah harus bersinergi dengan baik. Lalu, pemerintah harus bersinergi dengan lembaga non pemerintah, seperti sektor bisnis swasta yang mana kita lihat masih bisa ditingkatkan,” ujarnya dalam diskusi Gerakan Pakai Masker (GPM) yang digelar secara virtual di Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020.
Menurutnya, sektor bisnis swasta yang didominasi oleh kelompok bisnis kelas menengah atas ini tidak terlalu terpengaruh oleh dampak pandemi. “Yang perlu diajak berpartisipasi adalah sektor bisnis menengah dan kelas atas karena mereka tidak mengalami kesulitan seperti pada tahun ’98,” tambahnya.
Lebih lanjut, dirinya menilai bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia dapat bertahan lebih lama daripada yang sudah diperkirakan sebelumnya. Hanya melalui vaksin saja, maka pandemi ini dapat berakhir.
“Kita lihat penyebaran Covid-19 di Indonesia belum begitu berarti. Di luar negeri sudah ada gelombang kedua, dan di Indonesia gelombang pertama saja belum mencapai puncak. Maka dari itu, kita harus berhati-hati karena bisa tercipta cluster-cluster baru. Penanganan pandemi pun harus bersinergi,” terangnya.
Terakhir, dirinya tak lupa menekankan pentingnya menjaga bisnis mikro. Ia pun menghargai usaha pemerintah untuk menolong usaha mikro dan kecil. (*) Steven
Editor: Rezkiana Np