Jakarta – PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp5,58 triliun sepanjang 2024, meningkat 19,2 persen dibandingkan Rp4,68 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian ini sejalan dengan strategi APLN dalam merealisasikan keuntungan atas nilai tambah aset yang sudah matang, termasuk melalui penjualan Hotel Pullman Vimala Hills pada akhir 2024.
Corporate Secretary APLN, Justini Omas menjelaskan, penjualan Hotel Pullman Vimala Hills senilai Rp1,68 triliun berkontribusi terhadap pengakuan penjualan APLN pada 2024 sebesar Rp4,05 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp3,20 triliun.
Merealisasikan keuntungan atas aset dengan nilai tambah tinggi telah menjadi bagian dari strategi APLN sejak 2017. Strategi itu mampu menjadi salah satu faktor penting dalam memperkuat fundamental bisnis perusahaan, terutama dalam mendukung ekspansi ke berbagai proyek properti baru.
“Perseroan juga mencatatkan pendapatan berulang (recurring income) sebesar Rp1,53 triliun, naik dari Rp1,47 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar Justini dalam keterangan resminya, dikutip, Kamis, 27 Maret 2025.
Baca juga: Kejar Target Marketing Sales, APLN Pasarkan Hunian Tepi Danau
Selain pendapatan usaha, APLN juga mencatatkan penjualan rumah tinggal sebesar Rp1,28 triliun pada 2024, meningkat dari Rp1,18 triliun pada tahun sebelumnya. Penjualan apartemen pun tumbuh lebih dari 30 persen, menjadi Rp631 miliar dari Rp484 miliar pada 2023.
Sektor ruko juga menunjukkan pertumbuhan signifikan, naik 103,38 persen dari Rp129 miliar pada 2023 menjadi Rp262,36 miliar pada 2024. Permintaan ruang kantor juga mengalami lonjakan drastis, dengan penjualan tumbuh 437,90 persen, sementara penjualan rumah kantor naik 275,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Di sisi lain, pendapatan dari bisnis hotel, penyewaan pusat perbelanjaan, dan lainnya mencapai Rp1,53 triliun, meningkat dari Rp1,47 triliun pada periode sebelumnya.
Laba Kotor Meningkat, Laba Bersih Alami Penyesuaian
Adapun pada 2024, APLN berhasil mencatatkan pertumbuhan laba kotor sebesar 24,20 persen, mencapai Rp2,44 triliun, naik dari Rp1,97 triliun pada 2023.
Namun, laba bersih APLN pada 2024 tercatat sebesar Rp770,50 miliar, mengalami penurunan dibandingkan Rp1,16 triliun pada tahun sebelumnya.
Baca juga: Laba APLN Tembus Rp1,36 Triliun
Penurunan ini disebabkan oleh keuntungan non-tunai yang diperoleh APLN pada 2023 dari Tender Offer atas obligasi dolar Amerika Serikat (AS), yang pada 2024 telah dilunasi sepenuhnya pada saat jatuh tempo, 3 Juni 2024.
Dengan pelunasan obligasi ini, APLN tidak lagi memiliki utang dalam mata uang asing, sehingga terbebas dari risiko fluktuasi nilai tukar dolar AS.
“Secara operasional bisnis APLN sesungguhnya mengalami kenaikan. Hal itu tecermin dari peningkatan pendapatan di semua segmen bisnis. Karena itu, kami optimistis melalui strategi bisnis yang adaptif dan inovatif, perusahaan mampu menghadapi tantangan industri dan ekonomi domestik serta global yang diperkirakan sangat dinamis pada tahun 2025 ini,” tutupnya. (*)
Editor: Yulian Saputra