Riau – Lizawati sebagai pengusaha tak kehabisan akal, untuk menopang kebutuhan keuangan keluarganya ia membuka warung kecil agar dapurnya tetap ngebul dan anak – anaknya tetap sekolah.
Usahanya yang terus berkembang, membuat wanita yang kerap disapa Uni Liza ini semakin bersemangat untuk berdagang terlebih dengan kebutuhan keluarga yang semakin mendesak. Hingga pada tahun 2016, Liza memperoleh informasi bahwa BRI memiliki program bagi pedagang kecil untuk menjadi Agen BRILink.
“Uni melihat info di TV, kalo BRI ada program Agen BRILink, jadi Uni coba beranikan diri untuk mendaftar diri, prosesnya sampai Uni jadi Agen cuma sebulan,” cerita Liza melalui keterangan resminya di Jakata, Senin 18 Mei 2020.
Butuh waktu enam bulan baginya hingga masyarakat mengenal usahanya sebagai Agen BRILink dengan nama Toko Raulgio tersebut. Setelah dikenal oleh masyarakat sekitar, transaksi keuangan melalui Agen BRILink miliknya kian hari kian melesat. Pada Maret 2020 lalu, Liza berhasil membuku volume transaksi senilai Rp1,9 miliar untuk 908 transaksi selama 30 hari.
Masyarakat yang bertransaksi pun beragam, dari pedagang pasar, penangkap ikan, pekerja pabrik, dan masyarat umum. Terdapat sejumlah pasar di sekitar warung tempat Liza berjualan, yakni Pasar Minggu yang buka sekali sepekan, Pasar Kilo Satu dan Pasar Kilo Empat yang buka setiap hari.
“Uni banyak melayani pedagang pasar di sini dek, Agen Ayam, Agen Beras, Agen Telur, pekerja pabrik. Kalo Agen Ayam biasanya sehari transaksi di Uni sekitar Rp25 juta hingg RP30 juta sehari. Kalo Agen Beras kadang Rp30 sampai Rp40 juta sehari. Mereka kan takut bawa uang tunai, jadi setor lewat Uni,“ katanya singkat.
Liza memungut fee berdasarkan jumlah transaksi yang dilakukan, untuk setor tunai dengan nominal Rp1 juta hingga Rp3 juta ia mengenakan biaya admin sebesar Rp8 ribu. Sementara, transaksi Rp6 juta hingg Rp9 juta sebesar Rp20 ribu dan transaksi hingga Rp30 juta berkisar Rp55 ribu.
Setiap bulan tak kurang dari 5 juta rupiah berhasil dikantongi Liza dari usahanya sebagai agen BRILink BRI. Ia membuka warungnya dari pukul 07.30 pagi hingga pukul 23.00 malam. Dia beralasan, bahwa banyak pedagang pasar yang transaksinya di malam hari menjelang buka pasar pada pukul 02.00 dini hari.
Dukungan BRI memang sangat terasa bagi masyarakat kecil seperti Liza terlebih di tengah bencana yang semakin mempersempit ruang gerak ekonomi domestik dan global. Berbagai kemudahan dan kelonggaran ditawarkan oleh BRI melalui Agen BRILink. Masyarakat tak perlu repot menjangkau kantor operasional Bank, cukup dengan mengunjungi Agen BRILink, masyarakat sudah dapat bertransaksi, seperti transfer, tarik tunai, setor tunai, pembelian token listrik, pulsa, hingga pembayaran BPJS Kesehatan.
Kemudahan ini yang membuat Liza terus berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat di sekitarnya. Beberapa waktu lalu, Liza mendapatkan kesempatan untuk menjadi penyalur bantuan CSR BRI bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 di daerah Perawang.
Tak hanya itu, Liza mendapat kesempatan menyalurkan 40 paket bantuan sembako bagi warga masyarakat yang membutuhkan. Bantuan tersebut merupakan salah satu program BRI Peduli Tanggap Darurat Pencegahan Covid-19 yang menyalurkan 50.000 paket sembako melalui Agen BRILink di seluruh Indonesia.
Sejumlah langkah memang telah BRI lakukan untuk menekan dampak Coid-19 yang melanda Indonesia sejak 2 bulan terakhir. Pada kesempatan lain, BRI juga telah menyalurkan 2.000 unit Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis yang berada di garis depan penanganan wabah Covid-19 dan membagikan 5.000 botol hand sanitizer kepada warga masyarakat di sejumlah wilayah di Jabodetabek.
Selain itu, BRI juga melaksanakan sosialisasi dan pembinaan bagi masyarakat di zona merah mengenai bahaya dan penanganan Covid-19. BRI juga telah melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa propinsi yang terdampak, seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya. (*)
Editor: Rezkiana Np