Pasar Modal

Agar Investor Tak Boncos, 3 Hal Ini Harus Jadi Perhatian Manajer Investasi

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 25 Juni 2024 masih terdapat 31 perusahaan yang antre di pipeline penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di BEI.

Presiden Direktur Schroders Indonesia, Michael Tjoajadi, mengatakan sebagai salah satu perusahaan manajer investasi, tentunya akan memperhatikan tiga hal utama sebelum melakukan investasi di salah satu Perusahaan Tercatat, yaitu prospektus IPO, laporan keuangan, hingga manajemennya.

“Jadi kalau kami ingin melakukan investasi, if this is the first time, always we do a lot of research. Kita akan lakukan banyak research. First adalah angka dari prospektusnya waktu di IPO, laporan keuangan. Then setelah itu we need to see the management,” ucap Michael dalam sebuah diskusi dikutip, 2 Juli 2024.

Baca juga: MAMI Ungkap 5 Kiat Investasi ketika Pasar Bergejolak, Apa Saja?

Menurutnya, bagi perusahaan yang tercatat di BEI, perlu memiliki sebuah visi dan misi untuk mendukung perusahaan dapat terus bertumbuh ke depannya. Karena, bagi investor jangka panjang hal itu menjadi penting sebelum melakukan investasi di sebuah perusahaan.

“Bagi kami melakukan investasi itu tidak seperti retail investor yang bisa trade sehari, dua hari, tiga hari. We always look bahwa kita punya horizon investment three to five years,” imbuhnya.

Sehingga, manajemen suatu perusahaan tercatat perlu memiliki kekuatan yang mendukung visi dan misi tersebut, dari sisi sumber daya manusia (SDM) ataupun dorongan dari hal-hal yang mendukung produksi bagi sebuah perusahaan.

Baca juga: Daftar 50 Emiten yang Terancam Delisting dari BEI

Michael menuturkan, dengan melakukan investasi di perusahaan tercatat di BEI, manajer investasi perlu terus melihat dan memonitor keadaan suatu perusahaan, apakah memiliki kapabilitas dalam mendukung perusahaan ke depannya atau tidak. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Catat! Berikut Daftar Lengkap Barang Kena PPN 12 Persen di 2025

Jakarta – Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen akan naik menjadi 12 persen tahun depan.… Read More

25 seconds ago

Tugu Insurance Cetak Laba Rp552 Miliar, Siap Spin-Off Syariah pada 2025

Jakarta - Menjelang hari jadinya yang ke-43, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TuguInsurance) menunjukkan… Read More

2 mins ago

OJK Beberkan Dampak Pilkada 2024 terhadap Permintaan Kredit Perbankan

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pelaksanaan pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak yang dilaksanakan pada November… Read More

28 mins ago

OJK Dorong Penghapusan Piutang Macet UMKM Segera Direalisasikan

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, kebijakan penghapusan piutang macet bagi Usaha Mikro, Kecil, dan… Read More

41 mins ago

Bisnis Otomotif Lesu, Bosch Bakal PHK 5.000 Karyawan

Jakarta - Robert Bosch, pemasok suku cadang otomotif terbesar di dunia mengumumkan akan melakukan Pemutusan… Read More

1 hour ago

OJK Catat Aset 253 Lembaga Keuangan Mikro Tembus Rp1,64 Triliun

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, di tengah persaingan sengit antar pelaku industri pembiayaan,  Lembaga… Read More

2 hours ago