News Update

AEoI akan Buka Data Nasabah Bersaldo Besar

Jakarta–Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, dalam mengimplementasikan pertukaran informasi keuangan secara otomatis (Automatic Exchange of Information atau AEoI), Direktorat Jendral Pajak (Ditjen) akan membuka data nasabah yang memiliki saldo minimal US$250 ribu atau sekitar Rp 3,3 miliar dalam kurs Rp 13.300/US$. Ini sesuai dengan standar internasional

“Dari sisi peraturan internasional sudah diatur yaitu batas saldo yang wajib dilaporkan adalah sebesar US$250 ribu,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 18 Mei 2017.

Sri Mulyani mengatakan, data dari nasabah yang memiliki saldo di atas US$250 ribu akan dapat diakses oleh pihak otoritas pajak internasional yang telah tergabung dalam penerapan AEoI. (Bersambung ke halaman berikutnya)

Page: 1 2

Suheriadi

Recent Posts

Bank Mandiri Region VI Jawa Barat Cetak Pertumbuhan Kredit 14,7 Persen per September 2025

Poin Penting Bank Mandiri Region VI Jawa Barat mencatat pertumbuhan kredit 14,7% (yoy) hingga September… Read More

12 mins ago

Implementasi PPP Diharapkan Mampu Tingkatkan Penetrasi Asuransi di Indonesia

Poin Penting LPS membuka peluang implementasi Program Penjaminan Polis lebih cepat dari rencana awal 2028… Read More

25 mins ago

Mantan Gubernur BI Wanti-Wanti Risiko Fiskal, Pelaku Keuangan Diminta Waspada

Poin Penting Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menekankan peran CEO sektor keuangan untuk… Read More

43 mins ago

Ignasius Jonan: Pemimpin Lembaga Keuangan Wajib Utamakan Isu Lingkungan

Poin Penting Mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan menegaskan isu lingkungan, ESG, dan green finance bukan… Read More

1 hour ago

AFTECH Resmikan Kode Etik Terintegrasi 2025, Perkuat Tata Kelola Fintech

Poin Penting AFTECH mengesahkan Kode Etik Terintegrasi 2025 sebagai upaya memperkuat integritas, tata kelola, dan… Read More

2 hours ago

Matinya Meritokrasi Dinilai Picu Korupsi dan Inkompetensi

Poin Penting Ketiadaan meritokrasi disebut menggerus kualitas kepemimpinan, karena jabatan berpotensi menjadi komoditas, bukan hasil… Read More

2 hours ago