Perbankan

Adu Laba Bank Digital Semester I 2024, Siapa Juaranya?

Jakarta – Kinerja keuangan bank digital di Tanah Air mencatatkan ‘rapor biru’ pada semester I 2024. Dari kinerja tersebut, rata-rata bank membukukan pertumbuhan laba yang positif. Infobanknews coba merangkum laba jumbo milik bank-bank digital sepanjang semeter I 2024. Berikut daftarnya.

Seabank

PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) mencatatkan peningkatan kinerja keuangan pada semester I 2024. Hal ini tercermin dari perolehan laba sebelum pajak (pbt) tahun berjalan Seabank sebesar Rp204 miliar. Laba ini meningkat 350 persen secara tahunan (year on year/yoy) bila dibandingkan kuartal II 2023.

Dalam laporan kinerja keuangan semester I 2024, SeaBank juga mencatatkan total aset Rp31 triliun, atau tumbuh 11 persen secara year-to-date/ytd. Pertumbuhan ini ditopang oleh dana pihak ketiga (DPK) bank yang tumbuh 13 persen.

Direktur Utama SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley mengungkapkan perolehan DPK didominasi oleh dana murah atau current account saving account (CASA) yang meliputi tabungan dan giro sebesar 60 persen, sedangkan dana mahal atau deposito sebesar 40 persen. Pada kuartal II 2024, total nasabah Seabank telah mencapai 13 juta users.

Baca juga : Cakep! Laba Bank Kaltimtara Naik 72,69 Persen jadi Rp350,46 Miliar di Semester I 2024

Ia mengatakan, capaian positif Seabank hingga semester I 2024 ini, merupakan cerminan dari berhasilnya strategi bisnis dan peta jalan usaha yang sudah dijalankan SeaBank. 

“Meski demikian, kami tetap memegang prinsip kehati-hatian dalam seluruh aktivitas usaha SeaBank. Saat ini, kami optimis SeaBank akan terus melaju di sisa tahun ini dan memberikan ekosistem layanan terbaik ke nasabah di seluruh penjuru Nusantara,” tambahnya.

Amar Bank

Selain Seabank, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) atau Amar Bank juga mencatkan kinerja di semester I 2024 yang tercatat positif. Amar Bank meraih laba bersih Rp97,79 miliar atau tumbuh 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Presiden Direktur AMAR, Vishal Tulsian, mengatakan pencapain tersebut didukung oleh peningkatan pengguna aplikasi Amar Bank Digital dan Tunaiku yang dikembangkan perseroan.

Per Juni 2024, Tunaiku meraih sebanyak 20 juta unduhan, diikuti oleh penyaluran pinjaman perseroan. Tercatat, pinjaman Amar Bank pada Juni 2024 juga meningkat 25,3 persen menjadi Rp2,8 Triliun dibandingkan posisi Juni 2023.

“Penyaluran pinjaman secara prudent difokuskan pada sektor produktif. Di sisi lain, komposisi Current Account and Saving Account (CASA) meningkat dari 16 persen pada Juni 2023 menjadi 28 persen pada Juni 2024,” ucap Vishal dalam keterangan resmi pada 24 Juli 2024 lalu.

Ia menjelaskan bahwa, AMAR saat ini memiliki dua layanan perbankan inovatif, yakni aplikasi Amar Bank Digital dan Tunaiku. Berbagai produk tersebut juga mendorong pendapatan operasional perseroan di Juni 2024, yakni sebesar Rp758,6 miliar atau meningkat 34,32 persen dibandingkan dengan Juni 2023.

“Kinerja Amar Bank yang solid dan efisien mencerminkan kombinasi manajemen risiko yang efektif dan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan yang didukung dengan teknologi. Dengan menerapkan teknologi unggul dan terkini, kami dapat memberikan layanan terbaik bagi berbagai segmen nasabah serta monitor kinerja kami secara efisien,” imbuhnya.

Bank Jago

Kemudian, ada PT Bank Jago Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp50 miliar di semester I 2024. Raihan laba ini tumbuh 23 persen dari perolehan Juni 2023 yang sebesar Rp41 miliar. 

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengungkapkan, perolehan laba bersih Bank Jago tak lepas dari model bisnis perseroan yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital yang berkelanjutan. 

Baca juga : Laba Bank Papua Tumbuh 14,26 Persen jadi Rp313,65 Miliar di Semester I-2024, Ini Faktor Pendorongnya

Berkat kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya. Bank Jago berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp15,7 triliun per akhir kuartal II-2024 atau tumbuh 40 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,2 triliun. 

Pertumbuhan kredit yang berkualitas mendorong aset Bank Jago menjadi Rp24,2 triliun per semester I-2024 atau tumbuh 29 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18,9 triliun. 

BCA Digital

PT Bank Digital BCA (BCA Digital) mencatatkan laba bersih tahun berjalan Rp39,47 miliar pada semester I 2024. Perolehan laba ini tumbuh 724 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp4,79 miliar

Pada enam bulan pertama tahun ini, anak usaha BCA Group itu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp10,53 triliun atau tumbuh 25,5 persen dari sebelumnya Rp8,39 pada akhir Juni 2023.

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit BCA Digital juga tercatat tumbuh yakni sebesar 36,2 persen dari Rp3,92 triliun pada akhir Juni 2023 menjadi Rp5,34 triliun pada akhir Juni 2024.

Adapun, kualitas penyaluran kredit tetap terjaga dengan rasio non-performing loan (NPL) gross dan net masing-masing berada di level 1,50 persen dan 0,28 persen per 30 Juni 2024.

Bank Raya

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau Bank Raya juga membukukan kinerja keuangan positf hingga kuartal II 2024. Bank Raya mencatat pertumbuhan laba bersih yang meroket 115,9 persen menjadi Rp20 miliar secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Pertumbuhan laba bersih Bank Raya ini mencerminkan prospek kinerja perusahaan ke depan yang akan terus membaik, ditopang oleh kinerja yang solid melalui ekspansi bisnis, perbaikan kualitas aset, serta transformasi model bisnis dengan peralihan portofolio kredit ke digital.

Selain itu, hingga kuartal II 2024 total kredit yang disalurkan oleh Bank Raya juga mengalami peningkatan sebanyak 12,1 persen yoy menjadi Rp6,8 triliun dan mendukung pertumbuhan total aset Perseroan menjadi Rp13,1 triliun atau naik 9,0 persen yoy.

Di sisi lain, komitmen Bank Raya untuk terus memperkuat bisnis digital juga ditunjukkan dengan penyaluran kredit digital selama semester I-2024 yang mencapai Rp8,1 triliun atau tumbuh 60,3 persen yoy. Ini mendorong pertumbuhan signifikan outstanding kredit digital Bank Raya sebesar 81,5 persen yoy mencapai Rp1,5 trilliun. 

Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, mengatakan bahwa dalam kuartal II-2024, Bank Raya terus membuktikan pertumbuhan kinerja yang positif dan terus berfokus untuk menjadi bank digital yang mampu memenuhi kebutuhan para nasabah melalui keunggulan produk Bank Raya.

“Untuk itu, kami terus melakukan eksplorasi ke sektor-sektor ekonomi dan segmen bisnis yang memiliki prospek yang menjanjikan untuk menumbuhkan bisnis digital kami,” ucap Bagus dalam keterangan resmi di Jakarta, 25 Juli 2024.

Krom Bank

Satu lagi, bank digital yang mencatatkan rapor biru selama semester I 2024 adalah PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI). Bank besutan Kredivo Group ini berhasil meraup laba bersih Rp65,14 miliar, atau naik 11,77 persen secara tahunan (year on year/yoy) ketimbang periode tahun lalu yang sebesar Rp58,28 miliar.

Presiden Direktur Krom Bank Anton Hermawan mengatakan, kinerja positif Krom Bank pada paruh pertama tahun ini ditopang oleh respons positif masyarakat terhadap aplikasi perbankan digital Krom yang telah diluncurkan pada Februari lalu. Jumlah penggunanya pun kini telah mencapai ratusan ribu.

“Meskipun kami menawarkan suku bunga deposito dan tabungan yang tinggi, namun strategi Krom dalam menjaga kinerja keuangan yang positif telah mampu membantu perusahaan untuk meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara signifikan,” ujar Anton kepada Infobank, awak Agustus 2024.

Baca juga: Semester I 2024, Laba JP Morgan Chase Bank Susut 35,98 Persen jadi Rp167,31 Miliar

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, penghimpunan DPK Krom Bank per Juni 2024 terbang 582,35 persen menjadi Rp1,46 triliun, dibanding tahun lalu yang sebesar Rp214,83 miliar.

Kemudian, hingga Juni 2024, penyaluran kredit Krom Bank tercatat Rp2,69 triliun. Realisasi kredit ini meroket 113,07 persen, dibanding tahun lalu yang sebesar Rp1,26 triliun. 

Realisasi penyaluran kredit yang moncer tersebut, turut mendongkrak pendapatan bunga bersih Krom Bank di Juni 2024 yang tercatat Rp406,90 miliar, atau melesat 172,12 persen secara tahunan.

Sementara net interest margin (NIM) Krom Bank naik dari 9,68 persen per Juni 2023, menjadi 19,93 persen per Juni 2024, dengan return on asset (ROA) sebesar 3,94 persen dan return on equity (ROE) sebesar 4,06 persen.

Menutup paruh pertama 2024, Krom Bank membukukan total aset Rp4,91 triliun, atau tumbuh 45,52 persen. (*)

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Erick Thohir Godok PP Hapus Kredit UMKM, Fokus pada Petani dan Nelayan

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah menggodok Peraturan Pemerintah (PP) perihal hapus tagih… Read More

11 mins ago

Simak! Daftar 10 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More

43 mins ago

IHSG Ditutup Rebound, Menguat 0,17 Persen ke Level 7.491

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More

49 mins ago

Ekonomi RI Tak Sampai 5 Persen di Kuartal III 2024, Ini Biang Keroknya

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 tumbuh… Read More

1 hour ago

Makin Terdepan! ICT Dinobatkan sebagai Penyedia Solusi TI Paling Inovatif di Asia Pasifik dari Oracle

Jakarta - Di era globalisasi ini, perusahaan yang memegang kendali dan memimpin teknologi dipastikan berpeluang… Read More

1 hour ago

Catat! Pasar Kripto Pekan Ini Bakal Dipengaruhi 2 Sentimen Krusial

Jakarta - Salah satu pasar aset kripto, yakni Bitcoin pada perdagangan hari ini (5/11) pukul… Read More

2 hours ago