Adu Kinerja Leasing BFI, ADMF hingga CFIN Selama 2023, Siapa Paling Moncer?

Adu Kinerja Leasing BFI, ADMF hingga CFIN Selama 2023, Siapa Paling Moncer?

Jakarta – Ada sejumlah emiten multifinance atau leasing yang telah melaporkan kinerjanya selama 2023. Sejumlah ‘pemain’ leasing yang melantai di bursa ada yang berhasil mencatatkan lonjakan laba dibanding tahun sebelumnya. Namun, ada juga yang mencatatkan kinerja melempem.  

Mereka di antaranya adalah PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) atau Clipan Finance, PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) atau BFI Finance, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance dan Fuji Finance Indonesia Tbk. (Fuji Finance).

Berikut adalah kinerja perusahaan leasing yang dirangkum Infobanknews selama 2023. Siapa yang paling moncer dan memiliki laba tertinggi?

Baca juga: OJK Beri Izin Usaha Perusahaan Leasing Fazz Capital Finance

PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN)

Clipan Finance Indonesia (CFIN) menjadi salah satu emiten leasing dengan laba tertinggi. Sepanjang 2023, perseroan yang dipimpin Harjanto Tjitohardjojo selaku direktur utama ini berhasil membukukan laba bersih Rp815 miliar. Raihan ini melonjak 162,29 persen dibanding periode yang sama pada 2022 yang sebesar Rp310,72 miliar.

Menukil laporan keuangan dari laman resmi CFIN, 25 Maret 2024, raihan laba yang meroket tersebut ditopang pendapatan perseroan selama 2023 yang tercatat sebesar Rp2,296 triliun, atau tumbuh 52,1 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp1,509 triliun.

Pendapatan itu disokong dari sisi pendapatan pembiayaan konsumen yang naik 18,75 persen secara tahunan menjadi Rp1,231 triliun, dari sebelumnya Rp1,509 trilun pada 2022.

Sementara total pembiayaan CFIN juga naik 24,03 persen menjadi Rp8,429 triliun dari sebelumnya pada 2022 yang tercatat sebesar Rp6,795 triliun.

Menutup tahun buku 2023, CFIN mencatatkan aset sebesar Rp9,911 triliun. Aset ini meningkat 23,13 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp8,049 trilun.  

PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk (Adira Finance/ADMF)

Di peringkat kedua, ada leasing PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk (Adira Finance) yang berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 21 persen year on year (yoy) dari Rp1,60 triliun menjadi Rp1,94 triliun pada tahun 2023.

Pertumbuhan laba Adira Finance ini terutama didorong meningkatnya total pendapatan sebesar 14 persen yoy menjadi Rp9,5 triliun.

“Dengan demikian, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) perusahaan masing-masing menjadi 8,6 persen dan 18,7 persen,” ujar Presiden Direktur Adira Finance, Dewa Made Susila dalam acara konferensi pers di Jakarta medio Februari lalu.

Made mengungkapkan pendorong utama meningkatnya laba perusahaan ini seiring dengan kenaikan dari total aset.

“Aset yang dikelola naik 25 persen mencapai Rp 55 triliun. Baru di 2023 ini kami bisa membalikkan posisi seperti sebelum Covid-19. Kami berharap momentum pertumbuhan ini terus berlanjut,” tuturnya.

Lebih lanjut, sepanjang 2023, dia menyampaikan, pembiayaan baru Adira Finance tercatat mengalami kenaikan sebesar 31 persen yoy menjadi Rp41,6 triliun dan piutang pembiayaan yang dikelola perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) tumbuh sebesar 25 persen menjadi Rp55,7 triliun.

PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance)

Dibanding dua perusahaan leasing di atas, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengalami penyusutan laba selama 2023. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp1,6 triliun atau susut 9,02 persen year on year (yoy) dibandingkan Rp1,8 triliun di tahun sebelumnya.

Serangan siber yang terjadi di akhir semester I-2023 disinyalir menjadi biang keladi raihan laba bersih BFI Finance, karena perseroan sempat menghentikan sistem operasionalnya demi fokus pada keamanan digital. Perseroan melaukan recovery dan penyesuaian di berbagai lini. Imbasnya, pembiayaan baru (new booking) pun menurun 5 persen, atau menjadi Rp19,1 triliun.

Di kuartal IV 2023, proses recovery sudah tuntas dilakukan. BFI Finance pun kembali memacu kinerja, dan membukukan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 11,3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Meksi terjadi koreksi dari sisi pembiayaan, secara fundamental, BFI Finance tetap solid. Hal ini tercermin dari sejumlah indikator keuangan penting, seperti rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) bruto, yang bisa ditekan ke posisi 1,36 persen. Jauh lebih baik dibandingkan rata-rata peer-nya di industri pembiayaan sebesar 2,44 persen.

Adapun total piutang pembiayaan yang dikelola (managed receiveables) juga mengalami kenaikan 7,4 persen, atau menjadi Rp22,0 triliun. Total aset perseroan juga mengembang 9,4 persen menjadi Rp24,0 triliun.

Dari sisi pendapatan, BFI Finance juga tetap tumbuh positif. Sepanjang 2023, perseroan meraup total pendapatan sebesar Rp6,4 triliun, atau naik 18,0 persen dari tahun sebelumnya.

Baca juga: OJK Cabut Izin Usaha Century Tokyo Leasing Indonesia, Ini Alasannya

PT Fuji Finance Indonesia Tbk

Perusahaan pembiayaan lainnya yang mengalami kinerja melempem di 2023 adalah PT Fuji Finance Indonesia Tbk. Sepanjang 2023, Fuji Finance mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp3,87 miliar atau susut 53,37 persen secara tahunan ketimbang tahun sebelumnya sebesar Rp8,31 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan Fuji Finance yang diterima Infobanknews, penyusutan laba perusahaan leasing yang dipimpin Anita Marta sebagai presiden direktur utama ini disebabkan oleh pendapatan perseroan yang turun mencapai 50 persen. Di mana pendapatan perseroan pada 2023 sebesar Rp9,5 miliar pada 2023, sementara 2022 bisa mencapai Rp19,13 miliar.

Penurunan pendapatan ini juga disebabkan oleh pembiayaan yang hanya mencapai Rp6,75 miliar atau turun 35,14 persen dibandingkan Rp10,41 miliar pada 2022. 

Namun dari sisi aset, FUJI berhasil menutup tahun buku 2023 dengan total aset Rp164,69 miliar atau tumbuh tipis 1,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp162,85 miliar. (*)

Related Posts

News Update

Top News