Teknologi

Adopsi Teknologi AI Bantu Efisiensi Industri Asuransi

Jakarta – Teknologi kini bukan lagi sekadar sebagai anabler, tetapi telah menjadi bagian yang tak bisa terpisahkan dalam industri asuransi. Utamanya dalam penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI), yang bisa berdampak positif terhadap efisiensi operasional perusahaan.

Demikian dikatakan Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo Kusuma dalam acara Infobank Insurance Connect 2025 bertema “Strategic Planning for Enhancing Competitiveness through Service Management and Efficiency of Insurance Industry” di Rizt Carlton Jakarta, 20 Februari 2025.

“Bukan hanya bermanfaat dari sisi efisiensi saja, tapi juga bagaimana penggunaan AI ini bisa membantu terhadap risk management industri asuransi,” tambah Handojo.

Baca juga: Solusi Digitalisasi Bantu Pelaku Industri Jasa Keuangan Lebih Efisien

Hanya saja, kata Handojo, dalam mengadopsi teknologi AI diperlukan integrasi data. Data jadi ‘bahan bakar’ utama dalam penggunaan AI. Di sisi lain, big data ini masih menjadi tantangan bagi pelaku industri asuransi.

“AI tidak bisa berjalan sendiri tanpa data. Challenge di industri ini, adalah banyak perusahaan yang memiliki data yang tersebar di mana-mana. Mereka menggunakan multiple system. Sementara integerating data ini jadi base penggunaan AI. Ini jadi challenge tersendiri,” katanya.

Oleh karenanya, kata Handojo, efisiensi dalam operasional perusahaan asuransi harus dimulai dengan sistem operasional yang lebih struktur. Terutama dalam mengintegrasi ekosistem data yang dimiliki perusahaan.

“Data ini berguna untuk bisa melihat customer pain point, sehingga servis yang akan kita berikan kepada nasabah ini lebih tepat dan relevan,” jelasnya.

Baca juga: OJK Sebut Aset Industri Asuransi di 2024 Capai Rp1.133,87 Triliun

Kata Handojo, hal tersebut harus menjadi perhatian khusus bagi para pelaku industri asuransi. Agar mereka benar-benar siap dalam mengadopsi teknologi dalam mendukung kinerja perseroan. Jangan sampai, menerapkan teknologi tanpa tahu implementasi dan manfaatnya.

“Kita perlu refleksikan kembali, agar kita siap menggunakan teknologi, supaya teknologi benar-benar punya manfaat. Jangan cuma hanya ikut-ikutan investasi teknologi, tapi gak tau arahnya ke mana. Dan data saat ini menjadi future, tinggal bagaimana cara menggunakan data yang tepat,” tutupnya. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

1 hour ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

2 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

3 hours ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

3 hours ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

4 hours ago