Jakarta – PT Adaro Minerals Tbk (ADMR) sedang menyiapkan capital expenditure (capex) mencapai hingga USD1,1 miliar. Capex tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung proyek smelter alumunium.
Direktur dan Sekretaris ADMR, Heri Gunawan, mengatakan bahwa pembiayaan capex tersebut nantinya akan menggunakan pendanaan ekuitas dari dana internal perusahaan dan pinjaman melalui bank yang saat ini telah mendapatkan soft komitmen.
“Kita lagi proses finalisasi walau kita sudah mendapat soft commitment. Kurang lebih proporsinya adalah 30-40% ekuitas dan 60-70% pendanaan dari pihak bank,” ucap Heri dalam konferensi pers Public Expose Live 2022 di Jakarta, 13 September 2022.
Lanjut dia, revenue contribution dari projek alumunium tersebut akan cukup signifikan, di mana saat ini pembangunan tersebut masih dalam proses hingga tahun 2025.
“Terkait revenue contribution hampir 100% ya dari cooking coal dan kedepannya untuk revenue kontribusi untuk projek aluminum kami akan membangun 2 tahun mungkin kontribusinya akan kami rasakan di 2025 akan cukup signifikan,” imbuhnya.
Direktur ADMR, Wito Krisnahadi menyatakan bahwa nantinya target produksi alumunium akan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu akan membangun masing-masing 500 ribu ton alumunium ingot pada awal tahun 2025, akhir tahun 2026, dan tahun 2028 yang berlokasi di kawasan hijau Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
“Kita akan produksi sekitar 1 juta ton alumunium ingot untuk brown alumunium dan yang 500ribu ton per annum untuk green alumunium pada akhir 2028-2029, itu kira-kira targetnya,” ucap Wito dalam kesempatan yang sama.
Ia juga menambahkan terkait dengan target pemasaran nantinya akan mengutamakan di pasar domestik untuk menekan angka impor alumunium Indonesia yang dimana setiap tahunnya membutuhkan hingga 1 juta ton, serta akan melakukan ekspor ke negara tetangga. (*) Khoirifa