Jakarta – Pelaku industri properti menyakini pasar kondominium akan membaik di tahun politik. Perhelatan Pemilu dan Pilpres 2024 memang akan membuat property developer atau pengembang properti wait and see, terutama dalam meluncurkan produk baru. Tapi pemasaran unit eksisting diyakini akan tumbuh, meski tidak agresif.
Tahun depan, pasar properti diproyeksi akan mendapat pasokan sebanyak 20 ribu unit kondominum baru yang selesai dibangun. Pasokan itu mayoritas tersebar di kawasan Jakarta Selatan, Bekasi, dan Tangerang.
Baca juga: Catat! Mulai 2027 Karyawan Swasta Wajib Daftar Peserta BP Tapera
“Tingkat serapan unit kondominium diperkirakan akan menjadi primadona di tahun 2024. Pengembang masih memprioritaskan untuk memasarkan unit eksisting, sehingga tingkat serapan utama diperkirakan masih didominasi proyek eksisting,” terang Johann Boyke Nurtanio, Country Director of Ray White Indonesia, dalam keterangan resmi, Selasa, 12 Desember 2023.
Hampir senada, Arif Rahardjo, Director of Strategic Consulting dari Cushman & Wakefield Indonesia mengatakan, pengembang memang akan cenderung wait and see sebelum memutuskan meluncurkan proyek baru di tahun politik 2024. Namun segmen kondominium diperkirakan akan membaik, terutama di semester II 2024.
“Segmen menengah dan menengah atas diperkirakan akan mendominasi pasokan mendatang, khususnya di area Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Bekasi,” ujarnya dalam media gathering beberapa waktu lalu.
Baca juga: 3 Cara Pemutihan BI Checking Agar Pengajuan KPR Tak Ditolak
Adapun dari sisi permintaan, mayoritas transaksi akan didominasi segmen menengah bawah atau di bawah Rp14 juta per meter persegi, dan segmen menengah dengan kisaran harga Rp15 juta – Rp22 juta per meter persegi.
Sementara tingkat hunian diprediksi akan terus meningkat, khususnya di proyek-proyek yang masuk dalam kawasan transit oriented development (TOD).
Sedangkan untuk harga sewa diperkirakan mengalami pertumbuhan secara perlahan pada 2024. Kenaikan harga tertinggi akan terjadi di kondominium yang berlokasi di kawasan sekunder. (*) Ari Astriawan