Poin Penting
- CIMB Niaga Syariah membuka peluang merger dan kemitraan strategis, namun langkah tersebut belum menjadi prioritas karena fokus utama adalah menyelesaikan spin-off UUS
- Minat calon mitra cukup tinggi, namun seluruh opsi masih dalam tahap kajian, termasuk kesesuaian visi, model bisnis, dan risk acceptance.
- Setelah spin-off rampung, CIMB Niaga Syariah akan mendorong pertumbuhan melalui kerja sama strategis, termasuk dengan bank konvensional yang ingin bertransformasi menjadi syariah.
Jakarta — Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga (CIMB Niaga) membuka peluang merger atau kemitraan strategis dengan bank lain, namun langkah tersebut belum akan dieksekusi dalam waktu dekat.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara, menegaskan bahwa fokus utama perseroan saat ini adalah memastikan penyelesaian proses spin-off UUS menjadi bank umum syariah (BUS).
Pandji mengatakan, minat dari pihak eksternal untuk bermitra maupun melakukan konsolidasi dengan CIMB Niaga Syariah cukup tinggi.
“Ini salah satu hal yang sering ditanyain teman-teman. Ada rencana merger nggak sih? Ada rencana partnership nggak sih? Saya bilang ada. Yang bicara (kemitraan) sama kami saat ini banyak, bukan satu, bukan dua, tapi jauh lebih banyak dari itu,” ujar Pandji, ketika ditemui, di Jakarta, Jumat, 12 Desember 2025.
Baca juga: Progres Spin Off UUS CIMB Niaga: Perizinan hingga Strategi Pertumbuhan Baru
Meski demikian, seluruh opsi kemitraan tersebut masih dalam tahap kajian. CIMB Niaga Syariah menilai kesesuaian visi, model bisnis, hingga risk acceptance para calon mitra sebelum melangkah lebih jauh.
“Ini sedang kami kaji. Apakah visi-misinya sama? Apakah risk acceptance-nya sama? Tapi sampai hari ini itu bukan prioritas utama,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Pandji, CIMB Niaga Syariah tidak ingin penjajakan strategic partnership justru mengganggu proses spin-off yang ditargetkan rampung tahun 2026.
“Prioritas utama kami adalah menyelesaikan spin-off dulu. Kami nggak mau strategic partnership hari ini sampai mengganggu keberlangsungan spin-off,” tegasnya.
Baca juga: CIMB Niaga Target Kredit Tumbuh di Bawah 5 Persen hingga Akhir 2025, Ini Fokusnya
Peluang Merger Terbuka
Pandji menyebutkan, peluang merger maupun kolaborasi dengan lembaga lain akan dibuka kembali setelah spin-off selesai. Pipeline kerja sama sudah tersedia dan akan didorong sebagai salah satu strategi pertumbuhan bisnis ke depan.
“Nanti setelah spin-off, kita akan lebih fokus mengembangkan bisnis bukan hanya secara organik, tapi juga melalui channel distribusi maupun strategic partnership,” ujarnya.
Lebih jauh, CIMB Niaga Syariah tidak membatasi opsi kemitraan pada sesama bank syariah. Bank konvensional yang ingin bertransformasi menjadi syariah juga dapat menjadi kandidat.
“Kami terbuka. Kami tidak bilang hanya mau kerja sama dengan satu bank tertentu. Kalau ada bank konvensional yang mau jadi syariah dan cocok, kami juga mau. Tidak harus bank syariah,” pungkasnya. (*) Ayu Utami










