Jakarta – Di tengah ancaman resesi ekonomi global di 2023, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) tetap optimis target pertumbuhan perusahaan masih akan positif dengan ditopang oleh beberapa hal.
“Target di tahun depan kami bisa menargetkan semuanya naik positif, target kredit juga masih naik positif, terutama fokus utamanya kembali adalah di sisi retail, yaitu KPR dengan OCTO terutama, kemudian dari sisi UMKM atau SMI,” ucap Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan di Jakarta, 27 Oktober 2022.
Ia menambahkan, bahwa melihat likuiditas pasar yang semakin ketat, CIMB Niaga telah mengantisipasi lebih dulu terkait dengan permintaan loan to deposite ratio (LDR) sebanyak 71-72.
“Jadi di luar itu saya rasa dari sisi LDR kami melihatnya bagus, walaupun tentu saja tetap harus bisa push casa lebih jauh lagi, lewat overigin account, payroll, retail dan digital, dan juga cash management,” imbuhnya.
Selain itu, perusahaan masih menargetkan terkait dengan cost of credit (COC) dan cost of fund, masih bisa lebih baik, dengan angka cost of fund sebesar 1,77%, serta didukung CASA Ratio yang masih positif.
“Namun, ke depan apakah ada tekanan dari sisi cof, saya rasa kalau kita expect lebih rendah lagi itu yang akan challenging, kalau kita bisa pertahankan itu, ya itu bagus. Lalu mengenai sisi Net Interest Income (NII) yang tertekan, karena kalau dilihat NIM turun tetapi tetap hati-hati juga, supaya kami juga bisa tumbuh dari sisi loan,” ujar Lani. (*) Khoirifa
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More