Ada Ancaman Bom, Bunga Acuan Tak Bakal Beri Sentimen Positif Rupiah
Jakarta – Adanya ancaman Bom dibeberapa daerah seperti di Surabaya, Sidoarjo baru-baru ini diprediksi bakal memberikan sentimen negatif ke rupiah. Bahkan, pasca adanya pemberitaan serangan teroris di Mapolda Riau, laju rupiah melanjutkan pelemahan hingga ke level Rp14.100 per dolar AS.
Terlebih, menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudistira, wacana Bank Indonesia (BI) yang bakal mengetatkan kebijakan moneternya melalui suku bunga BI 7-day Reverse Repo Rate, diprediksi tidak akan memberikan sentimen positif ke rupiah.
Lebih lanjut dirinya menilai, kenaikan bunga acuan BI yang akan diumumkan besok Kamis (17/5) hanya akan berdampak kecil ke penguatan rupiah. Hal ini sejalan dengan pelaku pasar yang masih cemas terhadap adanya ancaman teroris, sehingga sentimen negatif masih membayangi rupiah.
“Ekspektasi pasar masih cemas soal rentetan aksi terorisme. Pagi ini kan ada serangan lagi di Riau. Ini jadi sentimen negatif buat pasar bisa mengoffset ekspektasi kenaikan bunga acuan,” ujar Bhima kepada Infobank di Jakarta, Rabu, 16 Mei 2018.
Baca juga: BI Klaim Teror Bom Tak Pengaruhi Fluktuasi Rupiah
Nilai tukar rupiah pada hari ini dibuka melemah 33 poin atau 0,24 persen ke level Rp14.070 per dolar AS. Pergerakan dolar AS semakin tak terbendung lagi yang sampai melewati level Rp14.100. Pada pukul 11.31 nilai tukar rupiah melemah 71 poin atau 0,51 persen ke level Rp14.108 per dolar AS.
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang begitu dalam, dipicu oleh yield US treasury yang naik sebesar 7 bps menjadi 3,06 persen untuk tenor 10 tahun. Kenaikan yield US treasury didorong oleh defisit anggaran pemerintahan AS yang kemungkinan melebihi dari US$1 triliun di akhir 2019.
Selain karena faktor global yang membuat rupiah semakin tertekan terhadap dolar AS, rupiah yang melemah hari ini juga disebabkan oleh data neraca perdagangan yang kembali defisit di bulan April sebesar US$1,63 miliar atau jauh di atas ekspektasi analis yang surplus sebesar US$400 juta. (*)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More