News Update

Abdul Rahman Farisi: Pergantian Investor Hal Lumrah, Pemerintah Perlu Siap dengan Skenario Alternatif

Jakarta — Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi, menegaskan bahwa pergantian investor adalah hal yang lumrah dalam dunia usaha, terutama pada proyek-proyek besar yang melibatkan investasi jangka panjang seperti hilirisasi mineral dan energi.

Pernyataan tersebut disampaikannya menanggapi langkah cepat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, yang langsung menyiapkan calon investor pengganti setelah mundurnya LG dari proyek strategis di sektor baterai kendaraan listrik.

“Saya mengapresiasi gerak cepat Menteri Bahlil dalam memastikan proyek ini tetap berjalan. Ini menunjukkan bahwa pemerintah menyiapkan skenario alternatif dalam setiap proyek hilirisasi yang didorong,” ujar Abdul Rahman, yang juga seorang ekonom, Selasa, 23 April 2025.

Baca juga: Aliran Dana Investor Asing Kembali Masuk Rp176 Miliar

Ia menilai bahwa dunia investasi selalu penuh dengan risiko dan dinamika, sehingga pemerintah memang harus fleksibel dan memiliki kesiapan menghadapi perubahan.

“Pemerintah tidak boleh kehilangan opsi. Dunia industri dan investasi sangat dinamis, dengan ketidakpastian yang tinggi. Maka dari itu, kesiapan dan adaptasi menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan program hilirisasi,” lanjut mantan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin ini.

Baca juga: PII: Tanpa Reindustrialisasi, Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Hanya Mimpi

Ia menyebut bahwa yang terpenting saat ini adalah menjaga arah dan keberlanjutan proyek, bukan bergantung pada satu mitra tertentu. Menurutnya, hilirisasi adalah strategi jangka panjang yang memerlukan konsistensi kebijakan dan kemampuan melakukan mitigasi risiko-risiko usaha dan menyiapkan solusi dari setiap permasalahannya.

“Saya melihat Menteri Bahlil telah memiliki rencana hingga tiga langkah ke depan untuk memastikan proyek-proyek hilirisasi tetap berjalan. Ini memberi sinyal positif kepada calon investor bahwa Indonesia siap dan terbuka, namun tetap tegas menjaga arah pembangunan,” tutupnya. (*) Ari Nugroho

Galih Pratama

Recent Posts

BTN-PPATK Renovasi Rumah Rakyat

Poin Penting BTN–PPATK kolaborasi TJSL Bedah Rumah bertajuk “Rumah Bersih, Keuangan Bersih” untuk menghadirkan hunian… Read More

10 hours ago

Jaringan PRIMA Perkuat Akseptasi Cross-border QR Payment di Malaysia

Poin Penting Jaringan PRIMA mendorong integrasi QRIS–DuitNow melalui forum lintas negara bersama BCA, BRI, PayNet,… Read More

11 hours ago

BRI Jamin Relaksasi KUR Korban Bencana Sumatra Tak Pengaruhi Kinerja Keuangan

Poin Penting Restrukturisasi KUR bagi debitur terdampak banjir dan longsor di Sumatera dipastikan tidak berpengaruh… Read More

11 hours ago

Saham BBRI Ngegas Usai Rombak Jajaran Direksi

Poin Penting Saham BBRI menguat 1,63 persen ke level Rp3.750 per saham pada 17 Desember… Read More

12 hours ago

Superbank (SUPA) Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia, Jadi IPO Terbesar di Sektor Bank Digital

Poin Penting Superbank resmi melantai di BEI dengan harga IPO Rp635 per saham, menghimpun dana… Read More

12 hours ago

AFTECH dan BSSN Berkolaborasi Perkuat Standar Keamanan Fintech

Poin Penting AFTECH dan BSSN meneken Nota Kesepahaman untuk memperkuat ketahanan dan kapasitas keamanan siber… Read More

13 hours ago