Ilustrasi; Industri asuransi umum. (Foto: Erman)
Jakarta – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai pemenuhan ekuitas tahap pertama masih menjadi tantangan berat bagi perusahaan asuransi umum menuju 2026.
Ketua AAUI, Budi Herawan, mengungkapkan kondisi ekonomi dan regulasi membuat sejumlah perusahaan kesulitan memenuhi ketentuan yang berlaku.
“Ekuitas kalau saya lihat memang 2026 ini masih berat. Jadi kondisi seperti ini,” ujar Budi saat ditemui usai acara Konferensi Pers di Jakarta, Senin (1/9).
AAUI saat ini tengah menyiapkan white paper yang akan diajukan ke regulator. Inti dari usulan tersebut adalah permintaan perpanjangan waktu pemenuhan ekuitas.
Baca juga: AAUI: BUMN dan Swasta Pangkas Belanja Asuransi hingga 30 Persen
“Mungkin bulan ini kita akan sampaikan. Kita minta relaksasi waktu, perpanjangan waktu, melihat kondisi ekonomi, dan juga terhadap perusahaan-perusahaan yang terdampak,” jelasnya.
Budi menambahkan, pada tahun ini juga menjadi tahun yang cukup berat bagi industri asuransi umum karena selain isu ekuitas, perusahaan dihadapkan pada implementasi paralel PSAK 117 dan PSAK 104.
Baca juga: Premi Industri Asuransi Umum Tembus Rp58,5 Triliun di Semester I 2025
“PSAK 104 masih digunakan walaupun tidak diaudit, tapi untuk basis perhitungan pajaknya. Jadi memang beban perusahaan bertambah,” ungkapnya.
AAUI berharap regulator dapat mempertimbangkan relaksasi ekuitas agar industri asuransi umum tetap mampu menjaga stabilitas di tengah tekanan ekonomi. (*) Alfi Salima Puteri
Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More