Keuangan

AAUI Catat Premi Asuransi Umum Tumbuh 1,5% di Kuartal I 2021

Jakarta – Meski masih dalam tekanan karena pandemi, industri asuransi umum mulai mencatatkan pertumbuhan premi di kuartal I 2021. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, pada periode tersebut, pendapatan premi industri yang diwakili 72 perusahaan asuransi umum mampu tumbuh 1,5% secara tahunan menjadi Rp20,78 triliun.

Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik, Riset dan Analisa, Trinita Situmeang menyatakan, pertumbuhan premi industri asuransi secara keseluruhan, baik asuransi umum, asuransi sosial, asuransi jiwa, dan reasuransi mengalami kenaikan. Sementara, dari catatan AAUI, di kuartal pertama 2021 klaim yang dibayarkan asuransi umum menurun 27,4% secara tahunan menjadi Rp6,73 triliun.

“Secara keseluruhan lini bisnis untuk agregasinya kita lihat premi dicatat itu mengalami kenaikan sekitar Rp313,07 miliar atau naik 1,5%. Sementara untuk klaim dibayar pada kuartal pertama itu mengalami kontraksi sebesar 27,4%,” ujarnya secara virtual di Jakarta, Senin, 31 Mei 2021.

Di kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe mengungkapkan, hingga kuartal I 2021 pendapatan premi asuransi umum masih ditopang oleh empat besar lini usaha, yakni asuransi harta benda atau properti dengan kontribusi premi 33,7%, kendaraan bermotor 19,1%, asuransi kredit 13,8%, serta accident and health 13,3%.

Untuk asuransi harta benda preminya tumbuh 35,8% secara tahunan menjadi Rp5,99 triliun, lini asuransi kendaraan preminya terkontraksi 19,9% menjadi Rp3,97 triliun, asuransi kredit tumbuh negatif 14,0% menjadi Rp2,86 triliun, sementara accident and health mampu tumbuh 5,7% menjadi Rp2,77 triliun.

“Di triwulan pertama ini, meski ada penurunan pada kredit kendaraan bermotor, tapi ada kenaikan pada lini asuransi harta benda. Sehingga, total kalau kita perhatikan, industri asuransi masih tumbuh meskipun kecil yakni 1,5%. Ini menunjukan, bahwa aktivitas ekonomi Indonesia yang mulai bangkit, berpengaruh terhadap kegiatan perasuransian individu maupun korporasi di Indonesia,” katanya.

Di sisi lain, lanjut Dody, jumlah klaim yang dibayarkan industri asuransi umum tercatat menurun 27,4% atau dari Rp9,27 triliun di kuartal I 2020 menjadi Rp6,73 triliun di periode yang sama tahun ini. “Dan yang menarik ada penurunan dari jumlah klaim. Sebagai catatan, klaim yang kita sampaikan adalah klaim yang dibayar yang dikomparasi dengan tahun lalu,” ujarnya. (*) Bagus Kasanjanu.

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

9 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

10 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

10 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

11 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

12 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

12 hours ago