Keuangan

AAJI: Sinergi BPJS Kesehatan dan Asuransi Swasta Saling Melengkapi

Jakarta – Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu angkat suara mengenai sinergi BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta. Menurutnya sinergi keduanya akan saling melengkapi satu sama lain.

“Itu kan bagus ya, namanya coordination of benefit (COB) ya. Ini sudah dari tahun 2013. Jadi nggak ada yang aneh di situ. Dari 2013, kita sudah gaungkan skema-nya, cuma waktu itu perjalanannya belum lancar,” katanya, saat ditemui dalam acara Topping Off Grha AAJI, di Jakarta, Selasa, 4 Februari 2025.

Ia menuturkan, beberapa tahun ke belakang, tepatnya sebelum COVID-19, beberapa anggota bahkan sudah COB. 

Dan sekarang, kata dia, digaungkan kembali oleh pemerintah melalui Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin agar mendorong masyarakat untuk melengkapi perlindungan BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta.

Baca juga : Strategi BPJS Kesehatan Wujudkan Ekosistem JKN Anti Fraud

“Jadi kita sudah tidak ada yang aneh,” tegasnya.

Lanjutnya, COB antara BPJS Kesehatan dan asuransi swasta dirasa penting. Sebab, banyak masyarakat golongan menengah atas yang terbiasa mendapatkan layanan kesehatan premium, seperti rawat inap di kamar kelas 1 atau VIP. 

“Jadi kalau ada pasien mau berobat, mau nya kelas 1, penyakitnya apa nanti dihitung. BPJS Kesehatan itu bagiannya berapa baru sisanya asuransi komersial,” jelasnya.

Artinya, dengan skema ini, BPJS Kesehatan tetap berperan dalam menanggung biaya sesuai batasan yang ditetapkan, sementara asuransi swasta bisa menanggung kelebihan biaya untuk layanan yang lebih tinggi.

“Karena kalau tidak ada COB, maka semua akan bertumpu ke BPJS Kesehatan maka APBN nya akan bengkak,” bebernya.

Baca juga : Bos AAJI Beberkan Dampak Kenaikan PPN 12 Persen terhadap Industri Asuransi Jiwa

Togar menegaskan, COB dengan BPJS Kesehatan dan asuransi swasta menjadi win-win solution bagi masyarakat. 

“Bagaimana pun perusahaan asuransi jiwa atau asuransi kesehatan butuh pemegang polis. Jadi ini saling melengkapi saja,” jelasnya.

Ke depannya kata dia, integrasi antara BPJS Kesehatan dan asuransi swasta akan semakin erat. Bahkan, perusahaan asuransi memungkinan untuk menjual kedua layanan tersebut dalam satu produk agar masyarakat lebih mudah mengakses perlindungan kesehatan yang lebih lengkap.

“Misalnya agen asuransi jiwa x mau menjual produknya termasuk BPJS Kesehatan kepada masyarakat. Jadi dia collect iuran BPJS Kesehatan kan, nah iuran BPJS Kesehatan dia setorin kan ke BPJS dan preminya buat dia, dia pegang,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

2 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

3 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

22 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

22 hours ago