Lewat DRiM, AAJI Dorong Asuransi Transformasi Digital

Lewat DRiM, AAJI Dorong Asuransi Transformasi Digital

Nusa Dua, BaliAsosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menggelar rangkaian acara Digital and Risk Managemet in Insurance (DRiM). Dengan mengusung konsep seminar internasional dan exhibition, kegiatan ini bertujuan untuk merespon cepatnya perkembangan teknologi digital serta bagaimana memitigasi risiko yang terdapat di dalamnya.

Dengan adanya kegiatan seminar dan exhibition DRiM yang diikuti oleh lebih dari 500 peserta ini, menandakan wujud nyata komitmen AAJI dalam memajukan industri asuransi jiwa dengan pemanfaatan aplikasi teknologi digital. Diharapkan, kegiatan ini dapat mendorong para pelaku industri asuransi untuk bisa merespons perkembangan teknologi digital yang ada saat ini.

Dari sisi industri sendiri, persiapan dalam penerapan transformasi digital masih perlu ditingkatkan. Hal ini merujuk pada data dari The Microsoft Asia Digital Transformation: Enabling The Intelligent Enterprise yang menyebutkan bahwa sebanyak 90 persen pebisnis di Indonesia menyatakan perlunya melakukan transformasi digital untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.

Namun dari jumlah tersebut, hanya 27 persen di antaranya yang mengaku sudah mempunyai strategi yang menyeluruh guna menyambut transformasi digital.

Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) dan Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengatakan, lewat kegiatan DRim ini diyakini akan semakin meningkatkan kemampuan industri dalam menjawab kebutuhan konsumen yang terus berubah, meningkatkan penetrasi asuransi, dan memberikan nilai tambah dalam memajukan pertumbuhan industri asuransi.

Baca juga: AAJI Optimis Hasil Investasi Asuransi Jiwa Tumbuh di Atas 20%

“Kami melanjutkan rangkaian kegiatan DRiM yang telah dibuka di Jakarta pada tanggal 24 Januari 2018 yang lalu dengan menggelar seminar internasional dan exhibition. Acara puncak ini kami selenggarakan dengan menggandeng pembicara berkelas dunia untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman akan penerapan teknologi dan bagaimana memitigasi risiko terkait,” ujar dia dalam keterangannya, di Jakarta, Kamisi, 22 Februari 2018.

Dalam kesempatan ini, AAJI juga mengundang beberapa universitas di Bali untuk memperkenalkan industri asuransi melalui perkembangan digital kepada para mahasiswa. Hal ini dimaksudkan agar generasi muda tidak hanya melek digital namun melek keuangan dari sejak dini sehingga berguna untuk kelangsungan dan kesejahteraan masa depannya kelak.

Keterlibatan generasi muda telah dimulai melalui hackathon start-up competition di Jakarta yang diikuti oleh 100 peserta. Dalam acara puncak ini, para pemenang yang terpilih tidak hanya mendapatkan sejumlah penghargaan, namun juga mendapat kesempatan untuk mempresentasikan karyanya serta berbagi dalam format talkshow kepada para pengunjung exhibition, yang terdiri dari mahasiswa, pelaku industri, tenaga pemasar asuransi serta khalayak umum.

Ketua Panitia DRiM Christine Setyabudi menambahkan, dalam seminar dan exhibition yang diadakan dua hari ini, pihaknya telah menghimbau berbagai kalangan untuk hadir sehingga acara ini tidak terbatas pada para pelaku industri saja. Dengan fungsi teknologi yang borderless, sudah saatnya hal ini mendekatkan satu sama lain, terutama para pelaku industri kepada para nasabah dan masyarakat luas.

“Kami berharap, dari Nusa dua Bali ini, semangat peningkatan literasi asuransi nasional akan sampai kepada seluruh masyarakat, dan perkembangan teknologi informasi digital akan turut mempercepat proses pertumbuhan kesadaran berasuransi bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Christine. (*)

Related Posts

News Update

Top News