Yogyakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus memaksimalkan digitalisasi dalam transaksi perbankan, guna mendorong pendapatan devisa dari sektor pariwisata.
Vice President Transaction Banking Product Development BCA, Fera Agustina mengatakan, hampir setengah dari penduduk Indonesia sudah familiar bahkan sering menggunakan internet.
“Dari sisi BCA, saat ini hanya 2 persen transaksi di kantor cabang, dan 98 persen semuanya transaksi digital secara frekuensi. Cepat sekali beberapa tahun ini semuanya pindah ke digital, terutamanya ke mobile,” ujar Fera dalam acara Kafe BCA On The Road
di Yogyakarta, Sabtu, 22 September 2018.
Salah satunya, Fera menambahkan, digitalisasi perbankan juga telah diterapkan di desa wisata binaan BCA, yaitu Goa Pindul yang berada di Kecamatan Karangmojo, Kecamatan Gunungkidul, Yogyakarta.
“Jika dikaitkan dengan wisata, kita selalu optimalkan digital banking. Misalnya bisa membayar (akomodasi) via transfer dari mobile banking,” tambah Fera.
Sebagai informasi, hingga 2017 Bank Indonesia (BI) mencatat, pendapatan devisa dalam negeri dari sektor pariwisata berada di urutan tiga dengan capaian US$14 miliar, berada di bawah sawit/crude palm oil (CPO) dan batu bara.
“Makanya penting banget dari sisi kita mengembangkan di layanan digital. Kalo untuk pembayaran langsung mungkin biasa, tapi kita sedang mikirin solusi-solusi lainnya,” ujar Fera.
Fera menjelaskan, ke depannya BCA menargetkan bisa menerapkan transaksi cardless secara menyeluruh di Indonesia, termasuk juga fitur transaksi Quick Response (QR) code yang akan dirilis dalam waktu dekat. (Bagus)