Jakarta — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengaku tidak begitu kaget mengenai kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang kembali dinaikan 25 basis poin (bps). Pihaknya mengaku sudah memprediksi hal tersebut dan telah menyiapkan rencana antisipasi jauh-jauh hari.
“Saya sampaikan kita dari dunia usaha sudah tahu suku bunga akan naik, dan buat kita selama ini kenaikan ini kita sudah dimasukan ke rencana bisnis kita,” kata Ketua Kadin Indonesia, Rosan Roeslani di Hotel Westin Jakarta, Rabu 15 Agustus 2018.
Rosan menyebut, pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi guna mengantisipasi kenaikan suku bunga tersebut. Salah satu strategi yang telah dipersiapkan ialah efisiensi dan mempersiapkan cost of fund.
Baca juga: BI Naikkan Suku Bunga Acuan Menjadi 5,5%
“Kita sudah antisipasi dan akan ada kenaikan lagi ya cost of fund kita sudah kita siapkan. Dan kita engga panik,” kata Rosan.
Sebagai informasi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 14-15 Agustus 2018 memutuskan menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,5 persen
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, pengetatan kebijakan moneter yang kembali dilakukan Bank Sentral ini ditempuh sebagai langkah bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas perekonomian di tengah berlanjutnya peningkatan ketidakpastian pasar keuangan dunia. (*)