Jakarta – Visa yang merupakan perusahaan jaringan pembayaran digital terbesar di dunia, berkolaborasi dengan perusahaan startup Cashlez penyedia mobile point of sale (m-POS) guna memperluas penerimaan kartu pembayaran di sejumlah destinasi wisata populer di Indonesia. Perluasan tersebut berlangsung di beberapa kota diantaranya Bali, Lombok, Yogyakarta – Solo, Surabaya – Malang, Medan, dan Bandung.
Visa dan Cashlez bekerja sama untuk mendistribusikan 5.000 perangkat mobile point of sale (m-POS) kepada pelaku usaha untuk memudahkan mereka dalam menerima pembayaran elektronik yang cepat, aman dan dapat diandalkan, termasuk pembayaran dengan menggunakan teknologi nirsentuh atau contactless.
Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, mengatakan bahwa konsumen saat ini lebih mengutamakan proses pembayaran yang bebas gangguan.
“Berdasarkan studi Consumer Payment Attitude terbaru yang dilakukan Visa, konsumen memiliki ekspektasi yang tinggi saat melakukan pembayaran. Sekitar 75% responden Indonesia menyatakan bahwa mereka lebih memilih pembayaran nirsentuh daripada tunai jika tersedia secara luas di toko-toko,” ujar Riko melalui keterangan persnya di Jakarta, Kamis 19 Juli 2019.
Baca juga: Survei Visa: Masyarakat Indonesia Lebih Siap Untuk Non Tunai
Riko menambahkan, melalui kolaborasi dengan Cashlez untuk mendistribusikan 5.000 perangkat m-POS, Visa berharap dapat mengurangi transaksi tunai termasuk di sektor usaha mikro, sekaligus memudahkan konsumen untuk membayar menggunakan kartu Visa di setiap destinasi wisata yang dikunjungi di Indonesia.
Tak hanya itu, penerimaan pembayaran elektronik diharapkan dapat membantu pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya, sebagaimana mereka akan dapat menerima pembayaran kartu dari sekitar 17 juta wisatawan mancanegara yang ditargetkan berkunjung ke Indonesia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di tahun ini, dan lebih dari 3 milyar kartu Visa di seluruh dunia.
Dengan mendistribusikan 5.000 perangkat m-POS di destinasi wisata, Visa berupaya mengimbangi antara banyaknya jumlah kartu pembayaran yang beredar dengan rendahnya tingkat penerimaan pembayaran nontunai di Indonesia, terutama di daerah terpencil.
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi strategis antara Visa dan Cashlez. Kolaborasi ini dapat mendukung upaya kami dalam memperluas penerimaan pembayaran elektronik yang mempermudah para pelaku usaha dan konsumen dalam berinteraksi dan bertransaksi,” tambah CEO Cashlez Teddy Setiawan.
Program untuk sebarkan 5.000 perangkat m-POS dimulai pada bulan Juni 2018 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2019. Program menargetkan pelaku usaha di sejumlah sektor seperti akomodasi, pusat kuliner & restoran, toko pakaian, toko kelontong, toko bebas bea masuk (duty free shop), wahana rekreasi, lounge, toko serba ada, supermarket, spa kesehatan & kecantikan, apotek, kafe, toko kerajinan tangan, dan toko oleh-oleh.(*)