Jakarta – Saat ini ekonomi digital tengah menjadi pembahasan penting dinegara-negara berkembang seperti Indonesia. Ekonomi digital menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk bisa merespons dan menyikapinya dengan berbagai upaya yang harus dilakukan pemerintah.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati seperti dikutip dari laman Kemenkeu, si Jakarta, Rabu, 18 Juli 2018. Menurutnya, dalam menyikapi ekonomi digital, pemerintah telah meresponnya dari sisi keuangan, tidak hanya pajak tapi juga kebijakan secara umum lainnya.
“Apa sih dan bagaimana bentuk masa depan yang akan kita bayangkan? Bagaimana respon policy. E-commerce sebetulnya secara tidak langsung bisa menciptakan suatu kompetisi yang bisa menurunkan harga dan kalau harga turun itu inflasi rendah,” ujar Menkeu.
Dia mengungkapkan, teknologi secara umum di dalam konteks ekonomi berfungsi untuk meningkatkan produktivitas. “Dengan teknologi yang sekarang digital dan akses sepertinya menjadi sangat meluas, maka diharapkan dalam jangka panjang, perekonomian dunia akan mengalami produktivitas yang makin tinggi,” ucapnya.
Menkeu mengatakan, dalam ekonomi digital, ekosistemnya terdiri dari berbagai macam aspek atau bidang yang sifatnya berhubungan dengan gabungan aktivitas. Ada yang di bidang finansial atau biasa disebut fintech kemudian di bidang aktivitas ekonomi komersial atau disebut e-commerce kemudian di bidang pendidikan dan di bidang kesehatan.
“Persoalan yang berhubungan dengan interaksi masyarakat di antara mereka sendiri atau sosial media, bentuknya bisa dalam bentuk platform, bisa dalam bentuk logistik, dalam bentuk payment system atau sistem pembayaran dan dalam bentuk data yang kemudian menggunakan apa yang disebut teknologi digital untuk menahan atau meningkatkan apakah itu dari sisi produktivitas, kualitas, interaksi pengambilan keputusan dan bahkan dari sisi kemampuan inovasi,” tutup Menkeu. (*)