Jakarta – Pelaku pengembang properti berharap banyak kepada perbankan agar dapat mendukung pertumbuhan properti di Indonesia. Pasalnya, selama ini pihak perbankan belum sepenuhnya mendukung para pengembang dalam mendorong pertumbuhan properti, terutama dari sisi pembiayaan.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Direktur Sinarmas Land, Ignesjz Kemalawarta dalam seminar Infobank dengan tema “Mencari Sumber Pembiayaan Jangka Panjang” di Jakarta, Kamis, 12 Juli 2018. Menurutnya, selama ini para pengembang banyak berharap agar bank dapat mendukung pembiayaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Harapannya, perbankan bisa mendukung pembiayaan rumah bagi MBR, dan mendukung pembiayaan perumahan dan properti komersial,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, dalam mendorong pertumbuhan sektor perumahan, perbankan nasional juga diharapkan bisa memberikan bunga dibawah 10 persen, khususnya untuk pembiayaan rumah menengah ke bawah. Dengan demikian, nantinya akan memiliki efek berganda terhadap perekonomian nasional terutama tingkat konsumsi yang diperkirakan ikut meningkat.
“Nantinya akan ada penciptaan lapangan kerja, peningkatan ekonomi, penyerapan produk bangunan dalam negeri, dan peningkatan penerimaan negara melalui perpajakan,” ucapnya.
Di sisi lain, lanjut dia, perbankan juga diharapkan dapat menekan rasio pendapatan bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) lebih kecil dan membuat aturan agar penempatan dana jangka panjang porsi kecil ke deposito. Sedangkan dana jangka panjang porsi besar bisa dialihkan ke obligasi atau instrumen pasar modal lainnya. (*)