Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan kredit tahun ini masih menyentuh level 12% atau di batas bawah perkiraan pertumbuhan tahun ini yang diprediksi 12-13%.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad mengatakan kinerja perbankan nasional masih terlihat relatif stabil. Meskipun mengalami sedikit penurunan, Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal industri perbankan masih tercatat cukup tinggi, sebesar 20,62%.
Hal ini, lanjut Muliaman menunjukkan masih besarnya ruang perbankan untuk melakukan ekspansi usaha, sekaligus menutup risikonya. Sementara di sisi intermediasi perbankan, secara setahunan meskipun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) masih melambat, namun pertumbuhan kredit terus melanjutkan tren peningkatan. Rasio Non Performing Loan (NPL) gross tercatat menurun di bawah 5% yaitu di posisi 2,6%, meskipun secara nominal meningkat.
“Risiko likuiditas di sektor perbankan juga tercatat relatif rendah, tercermin dari alat likuid yang cukup memadai untuk mengantisipasi potensi penarikan Dana Pihak Ketiga,” kata Muliaman di Jakarta, Kamis, 19 November 2015.
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia per September pertumbuhan kredit tercatat 11,1% meningkat dibanding pertumbuhan kredit pada Agustus yang tercatat 10,9%. Sementara DPK tercatat tumbuh 11,7% secara year on year, lebih rendah dibanding pertumbuhan DPK per Agustus yang tercatat 13,2%. (*) Ria Martati