Jakarta — PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) mengklaim telah melakukan berbagai inisiatif untuk menurunkan biaya operasional pada 2018. Selama empat bulan pertama 2018, bank yang sahamnya diperdagangkan dengan kode BBKP ini memiliki biaya operasional sebesar Rp859 miliar, turun 5 persen dibanding Rp907 miliar pada periode sama 2017.
Perseroan telah melakukan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan efisiensi di antaranya melalui digitalisasi Core Banking System yang berdampak pada efisiensi proses bisnis produk. “Dengan penerapan digitalisasi Core Banking, telah terjadi migrasi transaksi dari outlet (kantor) ke electronic channel lainnya sebesar 30 persen,” ujar Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bukopin Adhi Brahmantya di Jakarta, Selasa, 15 Mei 2018.
Selain itu, lanjutnya, melalui peluncuran produk digital Wokee, Bukopin juga melakukan simplifikasi proses bisnis dan operasional, di antaranya dengan efisiensi dalam pembukaan tabungan, transaksi tanpa buku dan kartu ATM (cardless).
Wokee merupakan produk perbankan tabungan digital Bukopin. Layanan tersebut menyediakan sejumlah fitur berbasis digital, mulai dari pembukaan rekening hingga transaksi perbankan secara daring. Langkah efisiensi juga dilakukan perseroan melalui evaluasi atas sejumlah biaya rutin perusahaan.
Baca juga: Jalankan GCG, Bukopin Keluarkan Lagi Laporan Keuangan 2015/2016
“Melalui langkah tersebut, selama empat bulan pertama tahun ini perseroan berhasil menekan biaya rutin. Kami menargetkan penurunan biaya rutin sebesar 10 persen hingga akhir tahun 2018,” tutur Adhi.
Selain melakukan efisiensi, imbuhnya, perseroan juga telah melakukan diversifikasi pendapatan secara bertahap melalui peningkatan fee based income. Upaya untuk memacu pendapatan nonbunga dilakukan melalui peluncuran produk Flexy Bill, peningkatan volume bank garansi, transaksi public service, wealth management, serta program peningkatan usage kartu kredit.
Serangkaian langkah tersebut berdampak pada peningkatan fee based income perseroan sebesar 41 persen dari Rp252 miliar per April 2017, menjadi Rp354 miliar pada April 2018. “Saat ini Bank Bukopin melayani lebih dari 12 juta pelanggan ritel setiap bulannya melalui 20.000 titik yang tersebar di seluruh Indonesia untuk transaksi public service,” tutup Adhi. (*)