Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai, transmisi pelonggaran kebijakan moneter melalui jalur suku bunga kredit diperkirakan masih terus berlangsung. Menurut Hasil Survei Perbankan yang dilakukan BI, sebagian besar suku bunga kredit diperkirakan masih akan turun di triwulan Il 2018.
Berdasarkan Hasil Survei Perbankan per triwulan I 2018, dikutip dari laman BI, Jakarta, Selasa, 17 April 2018 menyebutkan, rata-rata suku bunga kredit modal kerja diperkirakan turun 3 bps jadi 11,78 persen, suku bunga kredit konsumsi turun 8 bps jadi 14,50 persen, dan kredit investasi naik 6 bps jadi 12,18 persen.
Pada jenis kredit konsumsi, penurunan suku bunga kredit terjadi pada suku bunga kartu kredit yang turun 37 bps, kemudian kredit multiguna juga turun 2 bps dan Kredit Tanpa Agunan (KTA) turun 1 bps.
Baca juga: Survei BI: Kredit Tumbuh 11,7% di Tahun Ini
Sejak awal periode pelonggaran kebijakan moneter hingga Januari 2018, suku bunga kredit terus menurun sebesar 151 bps. Meski demikian, transmisi melalui jalur kredit masih belum optimal sejalan dengan permintaan kredit yang belum tinggi dan perilaku bank yang masih selektif dalam memberikan kredit baru.
Pada triwulan II 2018, rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh bank atas dana nasabah yang ditempatkan atau Cost of Fund (CoF) dalam rupiah diperkirakan meningkat dari 5,70 persen jadi 5,74 persen. Sedangkan, biaya dana yang ditempatkan oleh perbankan untuk memperoleh pendapatan atau Cost of Loanable Fund (CoLF) diperkirakan naik dari 9,16 persen menjadi 9,19 persen.
Sementara itu, seiring dengan perkiraan kenaikan CoF dan CoLF dalam dolar AS yang masing-masing sebesar 13 bps dan 17 bps pada triwulan II 2018, suku bunga kredit dalam dolar AS diperkirakan mengalami sedikit kenaikan. (*)