Jakarta – Bank Indonesia (BI) pada bulan Desember tahun ini kembali menahan suku bunga 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7-Day RR Rate) pada level 4,25%. Keputusan tersebut hasil dari rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Desember.
Menanggapi hasil keputusan tersebut, Ekonom yang juga Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Destry Damayanti menilai kebijakan yang diambil regulator cukup tepat. Melihat inflasi yang masih terkendali serta pergerakkan ekonomi global yang cukup stabil.
“Keputusan ini positif, karena lihat inflasi kita juga relatif terkendali, terus kita memang juga butuh stimulus untuk tumbuh walaupun memang ada suatu ekspetasi The Fed menaikkan suku bunganya,” ungkap Dewan Pengurus Pusat ISEI Destry Damayanti di Club Mandiri, Jakarta, Kamis 14 Desember 2017.
Selain itu Destry menambahkan, potensi The Fed yang akan menaikan suku bunganya tidak perlu dicemaskan secara berlebihan. Destry menilai, pasar Indonesia masih cukup diminati oleh investor asing melihat beberapa poin kemudahan berbisnis Indonesia semakin baik.
“Kami lihat kondisi ekonomi pada saat ini tidak ada alasan kita untuk takut The Fed naikkan suku bunga. Kita masih cukup bagus untuk menarik dana asing ke Indonesia,” tambah Destry.
Destry menyebut, sampai awal tahun depan diharapkan BI tetap menjaga suku bunganya guna dapat menyokong kualitas pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 mendatang.
“Kita masih butuh suku bunga yang stabil, relatif rendah untuk bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Sehingga yang terbaik adalah mempertahankan seperti sekarang di level sekarang,” Tutup Destry.(*)