Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyerahkan KUR secara simbolis kepada 3 TKI purna (Tenaga Kerja Indonesia yang telah kembali dari luar negeri) yang berasal dari Kalimantan Barat.
Pemberian KUR itu disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo, Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana serta Konjen RI untuk Kuching, Jahar Gultom.
“Bank BRI berkomitmen untuk memberikan layanan keuangan yang terintegrasi bagi para Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri,” kata Direktur Utama Bank BRI Suprajarto di Kuching Malaysia, Rabu, 22 November 2017.
Tidak itu saja, dalam memberikan layanan keuangan Inklusif kepada TKI, pertengahan September 2017 lalu, Bank BRI telah menandatangani Nota Kesepahaman Kerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur terkait penyediaan jasa layanan perbankan melalui Kartu Pekerja Indonesia Malaysia (KPIM).
Selang satu bulan setelahnya, yakni pada Oktober 2017 lalu BRI juga bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei menerbitkan Kartu Pekerja Indonesia (KPI) Taiwan.
Selain menyediakan akses perbankan pada TKI, Bank BRI juga berperan aktif dalam menyediakan dukungan finansial kepada para TKI baik sebelum mereka berangkat, saat mereka berada di luar negeri dan juga saat para tenaga kerja itu kembali ke tanah air.
Sebelum berangkat bekerja ke luar negeri, para TKI dapat mengajukan KUR BRI untuk TKI yang merupakan pembiayaan dengan plafond maksimal Rp25 Juta, yang digunakan untuk mengganti biaya dokumen, kesehatan, pelatihan, kompetensi serta pemberangkatan TKI.
Saat TKI di luar negeri, KUR juga dapat diberikan untuk keluarga para TKI yang ditinggalkan di Indonesia. Setelah kembali ke Indonesia, TKI juga dapat mengajukan KUR BRI sebagai modal usaha mereka setelah kembali ke Indonesia.
Sejak KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015 hingga pertengahan November 2017, tercatat Bank BRI telah menyalurkan KUR BRI untuk TKI sebesar Rp166,6 Miliar kepada lebih dari 13 ribu TKI.
Secara keseluruhan, Bank BRI menargetkan penyaluran KUR hingga akhir 2017 sebesar Rp71,2 Triliun.
“Harapannya, dengan pemberdayaan yang diberikan oleh Bank BRI bisa meningkatkan kualitas dan kapabilitas TKI sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan, baik bagi TKI itu sendiri dan keluarganya,” pungkas Suprajarto. (*)