Jakarta–Sejalan dengan rencana pengambilan saham divestasi PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) mengaku, pihaknya tengah mengkaji kemampuan kas internal perseroan senilai US$400 juta.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan Direktur Keuangan Inalum, Oggy A. Kosasih, di Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2015. “Saat ini dana kas perusahaan sebesar US$400 juta. Kalau aset kami sebesar US$1,3 miliar (unaudited),” ujarnya.
Menurut dia, dengan dana cash tersebut, maka memungkinkan bagi perseroan untuk mengambil saham divestasi Freeport melalui skema konsorsium BUMN. “Sementara ini, sebagai lead-nya adalah PT Antam (Persero) Tbk dan Inalum,” tukas Oggy.
Dia mengatakan, sejauh ini kajian Inalum belum sampai pada penetapan BUMN-BUMN yang akan terlibat dalam konsep konsorsium divestasi Freeport. Kendati begitu, pihaknya tetap harus mengkaji kemampuan kas internal perseroan.
Oleh sebab itu, pihaknya akan menunjuk konsultan keuangan untuk menghitung nilai saham yang ditawarkan Freeport. “Tetapi kami juga menginginkan diberi keleluasaan memberikan penilaian, terkait apa yang ditawarkan Freeport,” ucap Oggy.
Namun demikian, pihaknya berharap, agar aksi korporasi ini tidak mengganggu kinerja perseroan dalam jangka panjang. “Pasti nanti juga akan ada pinjaman dari perbankan untuk divestasi ini,” tutup dia. (*) Rezkiana Nisaputra