Jakarta — Bank Indonesia (BI) menggandeng perusahaan transportasi berbasis teknologi Go-jek untuk medistribusi kartu uang elektronik (e-money) di wilayah DKI Jakarta. Kerja sama ini diharap dapat mensukseskan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), di mana mulai 31 Oktober 2017 Pemerintah mulai menerapkan elektronikfikasi gardu tol secara penuh.
Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta, Donny P Joewono berharap, kerja sama ini dapat lebih menjangkau masyarakat luas agar segera memiliki e-money untuk segala transaksi.
“Hari ini mencoba kerja sama dengan Gojek, karena Gojek ini salah satu company yang punya akses berbagai pihak. Mereka punya layanan yang saya rasa milenial sudah paham betul,” ungkap Donny pada media briefing elektronikfikasi jalan tol DKI Jakarta, di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2017.
Donny menambahkan, kerja sama ini lebih kepada pendistribusian dan penjualan e-money dan belum dapat untuk melayani isi ulang (to-pup), dimana untuk topup pengguna harus datang ke bank, ATM maupun mercant yang sudah bekerja sama dengan bank.
“Kerja sama gojek ini baru sampai pada pendistribusian dan tidak sampai ke top-up. Dan ini masih trial namun kita terus pantau dan kita lihat terus hasilnya bagaimana,” ungkap Donny.
Dengan layanan Go-Mart di Gojek, masyarakat dapat memesan e-money melalui aplikasi di smartphone dan driver langsung mengambil ke kantor cabang Bank yang dipilih untuk diantarkan ke alamat pemesan.
“Gomart memiliki akses dan wilayah Jakarta me-listing ada lima bank. Di mana masing-masing bank mendaftarkan 50 cabang ke kita. Dari customer sendiri bisa memilih dari cabang mana dan kartu mana. Tinggal masuk aplikasi dan pilih bank mana dan pilih nominal bisa cash dan bisa gopay dan driver akan langsung mengantar,” ungkap Pingkan Irwin VP marketing gojek. (*)