Jakarta – Sentimen dari dalam negeri yang cenderung positif diharapkan dapat mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, meski pergerakan rupiah pada akhir pekan kemari masih bergerak di zona merah seiring dengan rilis data-data ekonomi AS yang membaik.
Analis Binaartha Securitas Reza Priyambada mengatakan, sentimen positif di dalam negeri seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi mampu mencapai 5,2 persen di kuartal III serta indeks keyakinan konsumen yang positif, seharusnya bisa mendorong rupiah untuk kembali ke zona hijaunya.
“Terlebih hingga kenaikan cadangan devisa yang menyentuh US$129,4 miliar, atau tertinggi secara historis, bisa memberikan sentimen positif. Namun tampaknya sentimen dari luar lebih mendominasi dan berimbas negatif pada rupiah,” ujar Reza dalam risetnya di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2017.
Ruang penguatan bagi rupiah, kata dia, masih tersedia dan diharapkan laju rupiah dapat kembali terjaga, meski pergerakan dolar AS belakangan mulai mengalami peningkatan. Oleh sebab itu, tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali variatif.
“Penguatan rupiah yang terjadi akan kembali diuji ketahanannya. Rupiah diperkirakan akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp13.510 dan resisten Rp13.494 per dolar AS,” ucap Reza.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, pelemahan yang terjadi pada akhir pekan kemarin diharapkan dapat lebih terbatas sehingga tidak membawa rupiah untuk melemah lebih dalam lagi ke depannya. Adanya sejumlah sentimen positif diharapkan dapat menahan sentimen negatif dari global.
“Pergerakan rupiah dimungkinkan kembali variatif mendatar. Tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah,” tutupnya. (*)