Jakarta–Bank Indonesia (BI) mengumumkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di kuartal II-2017 yang tercatat surplus sebesar USD700 juta yang ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang lebih besar dari defisit transaksi berjalan. Surplus transaksi modal dan finansial didukung oleh kuatnya kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia seiring pencapaian investment grade.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman mengatakan, transaksi modal dan finansial pada kuartal II-2017 mencatat surplus USD5,9 miliar yang didukung oleh meningkatnya surplus investasi langsung dan investasi portofolio. Surplus transaksi modal dan finansial ini lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada kuartal I-2017 sebesar USD8 miliar maupun surplus pada kuartal II-2016 sebesar USD6,9 miliar.
“Rendahnya surplus disebabkan oleh meningkatnya defisit investasi lainnya, terutama kebutuhan untuk pembayaran utang luar negeri serta antisipasi perbankan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas valas perbankan yang bersifat temporer dalam menghadapi libur panjang lebaran,” ujar Agusman dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2017.
Sementara itu, lanjutnya, defisit transaksi berjalan tercatat lebih besar seiring menurunnya surplus neraca perdagangan nonmigas disertai meningkatnya defisit neraca jasa dan pendapatan primer. Defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2017 tercatat sebesar USD5 miliar (1,96 persen PDB), meningkat dari USD2,4 miliar (0,98 persen PDB) pada kuartal I-2017, namun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan defisit pada kuartal II-2016 sebesar USD5,2 miliar (2,25 persen PDB). (Bersambung ke halaman berikutnya)