Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengaku terus mengoptimalkan penyaluran kredit konstruksi ke para pengembang perumahan. Tahun ini perseroan menargetkan penyaluran kredit konstruksi ke pengembang sebesar Rp25 triliun.
Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengatakan, target penyaluran kredit konstruksi ke pengembang tersebut lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp21,9 triliun. Di mana per Juni 2017, kredit konstruksi yang sudah disalurkan Bank BTN tumbuh sekitar 18,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, atau senilai Rp23,5 triliun.
“Angka tersebut ekuivalen dengan dengan 263.999 unit rumah. Pencapaian tersebut seiring dengan target Bank BTN mengucurkan KPR untuk 666.000 unit rumah pada tahun 2017,” ujar Maryono, di Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2017.
Menurutnya, untuk memacu semangat para pengembang memenuhi kebutuhan rumah, BTN terus mengoptimalkan penyaluran kredit konstruksi ke para pengembang. Sinergi antara bank dengan pengembang serta institusi pemerintahan mutlak dibutuhkan untuk menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat.
“Kami sadar bahwa mewujudkan program sejuta rumah membutuhkan peran serta semua pihak, Bank BTN sebagai inisiator & integrator membangun kerjasama antar institusi dalam meningkatkan suplai rumah,” ucapnya.
Sejalan dengan target penyerapan KPR yang terus meningkat, kata dia, para pengembang yang menjadi mitra setia Bank BTN diharapkan dapat berkontribusi lebih besar dalam mencapai target KPR Bank BTN. Untuk memotivasi para pengembang memanfaatkan kredit kontruksi dan mendorong penyaluran KPR, sejumlah strategi disusun oleh BTN.
Diantaranya adalah peningkatan penetrasi pasar dan digital marketing. Bagi para pengembang, Bank BTN memberikan kredit pemilikan lahan dengan sejumlah keistimewaan diantaranya nilai kredit tidak dibatasi tapi sesuai dengan kelayakan harga jual lahan, plafond kredit 70 persen dari total pembelian lahan dengan maksimal lahan seluas 20 Ha.
Kemitraan Bank BTN dengan pengembang juga dilakukan dengan menggelar berbagai promosi bersama seperti pameran yang secara regular diadakan yaitu Indonesia Properti Expo (IPEX) yang akan digelar 11 Agustus mendatang. Selain itu, penetrasi pasar juga diwujudkan dalam join marketing, misalnya dengan memberikan subsidi bunga yang terjangkau bagi nasabah.
“Dengan melakukan kerjasama promosi, akhirnya yang diuntungkan adalah konsumen karena biaya dan bunga menjadi lebih terjangkau,” tutup Maryono. (*)