Jakarta – Harga CPO masih berpotensi turun pada hari ini, walaupun dibuka sedikit lebih tinggi di level 2.589 ringgit per ton.
Research Staff & Market Analyst Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, hal tersebut seiring sikap para pelaku pasar yang masih terbebani oleh ekspektasi data produksi resmi pemerintah yang akan dirilis pekan ini, yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan di bulan Juli.
“Sebuah hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters terhadap sembilan trader, pengusaha perkebunan dan analis memperkirakan bahwa produksi sawit Malaysia di bulan Juli akan naik 11% menjadi 1.68 juta ton, menyebabkan kenaikan cadangan sebesar 6.5% menjadi 1.63 juta ton,” kata Faisyal di Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2017.
Seperti diketahui, data resmi dari regulator industri Malaysian Palm Oil Board (MPOB) di jadwalkan akan dirilis pada tanggal 10 Agustus 2017.
Sentimen negatif untuk CPO pada hari ini juga datang dari kejatuhan harga minyak yang turun karena laporan kenaikan produksi minyak Libya, membuat para pelaku pasar mencemaskan tingginya produksi global.
“Secara teknikal, harga kemungkinan akan bergerak dalam rentang antara 2.540 – 2.630. Untuk sisi bawahnya, sebelum menguji ke level 2.540, harga terlebih dahulu harus menembus support terdekat di 2.580, sementara itu untuk sisi atasnya, diperlukan menembus ke atas level 2.600 sebelum menguji ke resisten kuat di 2.630,” jelasnya. (*)