Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan telah terima sekitar hampir 100 ribu keluhan serta berbagai kritikan dari masyarakat terhadap industri jasa keuangan selama 4 tahun perjalanannya sejak 2013.
Hal itu diungkapkan Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti Soetiono saat peluncuran buku literasi keuangan untuk pelajar di Hotel Double Tree, Jakarta, Kamis, 6 Juli 2017.
“Sejak beroperasinya OJK di 2013 itu sudah hampir 100 ribu keluhan dan masukan yang masuk ke dalam layanan dokumen terintegrasi.” ungkap Kusumaningtuti di Hotel Double Tree, Jakarta, Kamis, 6 Juli 2017.
Ia mengungkapkan, dari 100 ribu pengaduan tersebut lebih didominasi oleh pertanyaan-pertanyaan masyarakat terkait layanan serta tanggapan terhadap industri keuangan. Ia menambahkan, tercatat sebesar 70 persen dari 100 ribu tersebut merupakan pertanyaan.
Selain itu, tercatat OJK sendiri telah menangani sekitar 3800 komplain dari masyarakat mengenai pelayanan serta kinerja industri jasa keuangan.
“Paling besar adalah bertanya jadi 70 persen itu pertanyaan dan tanggapan, lalu terkecil adalah komplain atau keluhan. Sekitar 3800 sejak 2013 itu berupa komplain. Dan dari kompalin itu yang bisa diselesaikan 90 persen.” ungkap Kusumaningtuti
Ia menambahkan dari kasus yang telah berhasil ditangani, tercatat keluhan dari nasabah industri perbankan dengan angka sekitar 50 persen dari 3800 aduan.
“Paling banyak kita selesaikan komplain mengenai nasabah di perbankan dan itu mendominasi dari 50 persen jumlah laporan aduan. Dan kebanyakan ada restrukturisasi dan lelang barang jaminan.” tutupnya