Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengaku telah menyebar 117 lokasi penukaran uang di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai baru dengan kondisi layak edar menjelang Idul Fitri 2017.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi di Jakarta, Jumat, 2 Juni 2017 mengatakan, sebanyak 117 lokasi penukaran uang tersebut terdiri dari 43 Kantor Perwakilan BI dan juga kantor kas, serta 74 kas titipan.
Selain itu, BI juga membuka lokasi penukaran uang di sentra kota-kota besar seperti di Monumen Nasional (Monas), Tugu Juang di Lampung, Lapangan Puputan di Bali, Masjid Islamic Center di Lhokseumawe Ceh, Alun-Alun Kota Bandung dan berbagai pusat kota lainnya di Tanah Air.
“Sebagian besar uang yang disediakan untuk penukaran adalah uang baru tahun emisi 2016,” ujarny.
Selain sentra kota besar tersebut, kata dia, masyarakat juga dapat menukarkan uangnya di berbagai instansi pemerintah seperti kantor pemerintah daerah, dan Kantor Perwakilan BI. “BI juga akan melakukan kas keliling ke pasar-pasar, stasiun dan posko mudik,” ucapnya.
Untuk layanan penukaran uang di Monas, Jakarta, BI sendiri telah beroperasi sejak 22 Mei 2017. Kemudian pada 5 Juni, penyelenggara penukaran uang akan akan ditambah 13 bank nasional.
Menurutnya, bagi masyarakat yang ingin menukarkan uangnya harus membawa kartu identitas seperti KTP atau SIM. Masyarakat hanya dapat melakukan penukaran uang satu kali dalam sehari dengan maksimal penukaran untuk satu identitas adalah Rp3,7 juta.
Adapun estimasi kebutuhan penarikan uang tunai di periode Idul Fitri 2017 adalah Rp167 triliun atau naik 14 persen dibanding Idul Fitri 2016. “Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap persediaan uang kartal, karena BI memiliki persediaan yang cukup,” tutupnya. (*)