Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 12,52 poin atau 0,23 persen ke level 5.414,91 pada perdagangan Jumat, 10 Maret 2017. Sementara Indeks LQ45 naik 3,14 poin atau 0,35 persen ke level 899,44.
Indeks masih bergerak datar seiring belum maraknya sentimen positif yang muncul di pasar saham.
Mengutip riset Samuel Sekuritas Indonesia, Bursa AS sendiri ditutup sideways karena market menunggu dirilisnya data tenaga kerja AS dan akan menjadi pertimbangan the Fed dalam rapat FOMC yang akan digelar pada 14-15 Maret mendatang.
Saat ini probabilitas the Fed menaikkan suku bunga berada di level 90,8 persen dengan pertanyaan lanjutan, berapa kali the Fed akan menaikkan suku bunganya tahun ini.
Di sisi lain, data jobless claims tercatat naik 20.000 menjadi 243.000, lebih tinggi dibandingkan konsensus (238.000) dan data sebelumnya (223.000). Namun data ini masih berada di level yang sesuai untuk pasar tenaga kerja.
Berbicara komoditas, harga minyak mentah ditutup melemah 2 persen ke level US$52,19/barel setelah laporan persediaan minyak AS naik 8,2 juta barel pekan lalu disertai eskalasi produksi shale oil.
Pemerintah AS memprediksi produksi minyak AS akan naik 330.000 b/d dengan shale oil menjadi kontributor utama.
Dari pasar domestik, seiring dengan tekanan inflasi yang lebih besar, Bank Indonesia (BI) memperkirakan tren penjualan eceran akan meningkat pada bulan Mei 2017, tercermin dari indeks ekspektasi penjualan (IEP) Mei 2017 yang sebesar 134,8, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya.
Peningkatan ini sejalan dengan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Ramadhan. Sedangkan Rupiah ditutup melemah ke level 13.387 dan EIDO ditutup menguat. (*)
Editor: Paulus Yoga