Jakarta – Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) diyakini memiliki peluang untuk masuk dalam 50 besar bandara terbaik di dunia melalui ajang Skytrax World Airport Awards 2017. Hal ini sejalan dengan wajah baru Bandara Soekarno-Hatta yang dianggap memiliki potensi besar untuk itu.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan, di ajang yang sama pada 2016, Bandara Changi Singapura berhasil menduduki posisi pertama. Posisi kedua ditempati Bandara Incheon Seoul Korea Selatand dan posisi ketiga yaitu Bandara Munich Jerman.
Kemudian disusul oleh Bandara Haneda Tokyo Jepang, Hongkong Int Airport, Centrair Nagoya Jepang, Zurich Airport Swiss, Heathrow London Inggris, Kansai Int Airport Osaka Jepang, Doha Hamad Int Airport Qatar. “Soekarno Hatta masih di peringkat 63 besar, target kami naik ke papan 50 besar dunia,” ujar dia dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat, 3 Februari 2017.
Dia mengungkapkan, Bandara Changi telah tujuh kali menempati posisi pertama dalam ajang ini, termasuk di 2016 lalu. Sedangkan Bandara Soekarno-Hatta pada 2016 menyandang predikat The World’s Top 100 Airports di peringkat 63. Melihat hal tersebut, dia menilai, tidak mudah untuk bisa mengalahkan bandara di Negeri Singa tersebut.
Meski demikian, agar bisa masuk 50 besar dalam Skytrax World Airport Awards 2017, AP II terus melakukan pembenahan mengikuti global standart yang dipersyaratkan Skytrax World. “Semua kami benahi, di 2016 lalu. Kalau naik 13 peringkat, kami yakin Soetta sangat optimis,” jelasnya.
Awaluddin menjelaskan, Bandara Soekarno-Hatta kini telah masuk 18 bandara tersibuk di dunia, versi Airport Council International. Hal ini tercermin pada Bandara Soekarno-Hatta Soetta yang memiliki 2 (dua) runway, yang masing-masing panjangnya 3.600 meter dan 3.660 meter.
“Dalam setahun, kami mengangkut 54,2 juta penumpang, 615 ribu ton kargo, 386 aircraft movement, 45 remote stand, diterbangi 61 airlines di 90 destinasi. Karena itu, bandara terbesar di Indonesia ini terus melakukan perbaikan di semua lini, baik fisik maupun non fisik,” ucapnya.
Menurut Awauddin, ajang Skytrax World Airport Awards 2017 ini sudah membuka e-vote, pengumpulan suara masyarakat atau survei melalui online. Oleh sebab itu, suara pengguna service bandara akan sangat menentukan peringkat dunia versi Skytrax World.
“Karena itu, dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia sangat kami butuhkan saat ini, hingga deadline 28 Februari 2017. Pastikan vote untuk CGK sebagai nama bandara Jakarta Int Airport, dengan masuk ke link http://bit.ly/voteCGK,” tandas dia.
Sebagai informasi, pada 2016 Skytrax menetapkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai salah satu The World’s Top 100 Airports dengan peringkat 63. Tahun sebelumnya, yaitu pada 2015 Soetta sempat berada di peringkat 57 dunia, pada 2014 di posisi 60 besar, dan pada 2013 di 113 dunia. (*)