Jakarta–Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (20/1) berpeluang lanjutkan pelemahannya setelah pada perdagangan sebelumnya rupiah ditutup melemah tipis.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengatakan, melemahnya laju rupiah terhadap Dolar AS seiring dengan penguatan dollar index yang terjadi pada kurs lainnya yang didorong oleh sentimen jelang pidato Trump.
“Rupiah melemah merespon penguatan tajam dolar pada perdagangan Kamis, sejalan dengan arah kurs di Asia,” ujar Rangga dalam risetnya, di Jakarta, Jumat, 20 Januari 2017.
Dia mengungkapkan, Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate pada level 4,75%, tidak terlalu mengambil perhatian pelaku pasar. Saat ini pelaku pasar lebih fokus pada faktor-faktor global.
“Sentimen Trump yang akan dilantik malam ini akan mendominasi sentimen pergerakan pasar di sepanjang hari ini. Pidato Trump yang kredibel bisa kembalikan dolar kuat,” ucapnya.
Kendati demikian, mulai kembalinya harapan kenaikan peringkat investasi oleh lembaga Standard & Poor’s Global Ratings (S&P), dianggap bisa memberikan sedikit sentimen positif di pasar domestik, sehingga mendorong penguatan rupiah.
“Bank Indonesia juga melihat, tidak terlalu khawatir dengan sentimen Trump,” tutup Rangga. (*)
Editor: Paulus Yoga