Jakarta–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) diharapkan konsisten menjalankan fungsinya sebagai agent of development. Maka dari itu, dalam menghadapi persaingan di era digital ini, BRI harus berperan dalam memberdayakan kapasitas dan kapabilitas UMKM.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri BUMN RI Rini M. Soemarno yang hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BRI Tahun 2017, di Jakarta, Selasa, 17 Januari 2017. Dia menilai, tantangan BRI ke depan adalah membuat debitor mikro tersebut naik kelas, yang pada ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian di Indonesia. “Saya yakin Bank BRI sebagai jagoan di bisnis mikro, tidak sulit untuk mencetak pengusaha baru,” ujarnya.
(Baca juga: Survei Perbankan, Pertumbuhan Kredit 13,1% di 2017)
Selain itu, Rini juga mengapresiasi kinerja perseroan di tengah kondisi perekonomian global yang penuh dengan tekanan serta peran BRI dalam menggerakkan perekonomian terutama di sektor UMKM. Di mana sepanjang 2016, BRI konsisten melakukan program inklusi keuangan dan digitalisasi UMKM dalam upayanya mendorong pelaku UMKM naik kelas.
Salah satunya yaitu melalui Rumah Kreatif BUMN (RKB). Dari target 15 RKB, BRI berhasil meresmikan 16 RKB dan 1 RKB Plus di tahun 2016 yang tersebar di 17 kota. Sedangkan untuk meningkatkan kapabilitas pedagang pasar, BRI telah meluncurkan e-pasar BRI yang sampai dengan saat ini sudah mencakup 600 pasar di seluruh Indonesia. (Bersambung ke halaman berikutnya)