Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 20,74 poin atau 0,39% ke level 5.275,97 pada perdagangan Selasa, 3 Januari 2017. Sementara indeks LQ45 ditutup turun 1,37 poin atau 0,16% ke 883,24.
Lesunya transaksi saham pascalibur panjang akhir tahun jadi salah satu penyebabnya.
Hal ini juga dibarengi dengan berlakunya aturan baru auto rejection, yakni penolakan otomatis oleh sistem apabila harga melebihi persentase harian tertentu.
Batasan auto rejection yang baru menggunakan skema simetris, artinya batasan terbesar persentase peningkatan sama dengan persentase penurunan sesuai dengan fraksi harganya.
Jika tahun lalu penurunan saham paling besar hanya 10% untuk fraksi harga manapun, aturan saat ini penurunan bisa mencapai 30%.
Aturan baru ini memungkinkan pergerakan harga saham lebih fluktuatif, karena batas penurunan lebih besar dari yang sebelumnya berlaku.
Hal ini bisa dilihat dari total frekuensi saham hari ini yang hanya ditransaksikan sebanyak 175.344 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 5,950 miliar saham senilai Rp4,609 triliun.
Hari ini sembilan sektor saham tercatat melemah, hanya sektor tambang yang mencatatkan kenaikan sebesar 0,58%. Sektor agrikultur memimpin pelemahan indeks sore ini sebesar 1,15%.
Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya FKS Multi Agro (FISH) naik Rp800 ke Rp4.800, Mandom Indonesia (TCID) naik Rp500 ke Rp13.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp425 ke Rp17.300, Siloam International (SILO) naik Rp500 ke Rp11.200.
Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya Indo Kordsa (BRAM) turun Rp675 ke Rp6.000, Graha Layar Prima (BLTZ) turun Rp600 ke Rp8.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp600 ke Rp63.300, dan Bank OCBC NISP (NISP) turun Rp420 ke Rp1.650. (*)
Editor: Paulus Yoga