Jakarta–Indeka Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik tipis 2,88 poin atau 0,06% ke level 5.114,28 pada perdagangan Kamis, 22 Desember 2016. Kendati demikian, dengan kondisi saat ini, IHSG masih rawan koreksi.
Kendati dibuka naik, IHSG masih mengalami tekanan seiring melemahnya beberapa bursa di negara maju. Karenanya, diperkirakan IHSG masih rawan koreksi.
Mengutip riset Samuel Sekuritas Indonesia, Dow Jones sendiri semalam ditutup melemah, setelah mencatat angkanya tertingginya tahun ini.
Kepercayaan perlunya katalis kuat untuk mendorong indeks acuan dunia tersebut menyentuh level psikologisnya (20.000) telah mendorong sebagian investor memilih melakukan aksi jual di tengah minimnya sentimen positif dan jelang tutup tahun.
Indeks S&P dan Nasdaq juga mengalami tekanan, ditengah penurunan Indeks VIX. Pasar kini tengah menanti data personal consumpsion, spending dan income selain data initial dan jobless claims yang akan terbit malam ini.
Dari pasar Eropa tekanan juga terjadi seiring dengan berlanjutnya kekhawatiran stabilitas sistem perbankan di Italia. Dari pasar komoditas, harga minyak ditransaksikan naik sedangkan emas turun.
Sementara itu, pagi ini bursa di wilayah Asia Pasifik bergerak mixed. Diperkirakan tekanan pada IHSG dapat berlanjut di tengah minimnya sentimen dan libur bursa hari senin pekan depan.
Namun demikian, penurunan yang terjadi selama tujuh hari terakhir dapat mendorong indeks berpeluang ditutup positif. (*)
Editor: Paulus Yoga