BKPM optimistis perkembangan industri baja akan makin bagus. Ria Martati
Jakarta–Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan, optimismenya terhadap perkembangan industri baja ke depan.
Pasalnya, proses konstruksi proyek investasi sektor baja yang terus berjalan. BKPM mencatat, sepanjang Semester I 2015, terdapat 157 proyek investasi baja yang sedang melakukan konstruksi, dengan nilai investasi sebesar Rp 6,63 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 8.502 orang.
“Dalam seminggu ini, saya menghadiri dua acara terkait realisasi investasi sektor baja, termasuk kerja sama antara CSC Taiwan dan Artha Metal Sinergi hari ini,” kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, 1 September 2015.
Hal tersebut menurutnya, merupakan sinyal positif bagi perkembangan industri baja Indonesia ke depan, karena proses konstruksi sebuah proyek investasi memerlukan waktu 2-3 tahun.
“Artinya, kita bisa berharap melalui maraknya proyek investasi sektor baja yang saat ini sedang melakukan konstruksi, industri baja ke depan semakin berkembang,” tambahnya.
Franky menambahkan berkembangnya industri baja nasional juga diharapkan dapat menyeimbangkan neraca perdagangan di sektor tersebut. Dia menyebut sudah ada sinyal baik terkait keseimbangan neraca perdagangan sektor baja, di mana impor baja pada periode Januari-Juni 2015 sebesar USD3,44 miliar, turun 21,04% dibandingkan periode Januari-Juni 2014 sebesar USD4,36 miliar. Sebaliknya ekspor baja pada periode Januari – Juni 2015 sebesar USD657,7 juta, naik 42,16% dibandingkan periode Januari – Juni 2014 sebesar USD462,6 juta.
“Impor baja berkontribusi sebesar 5,66% dari total impor nonmigas nasional. Bergeliatnya realisasi investasi sektor baja diharapkan dapat berkontribusi mengurangi impor baja di masa mendatang,” tambahnya. (*)