Rupiah Dibuka Melemah, Pasar Antisipasi Pelonggaran Kebijakan The Fed pada 2026

Rupiah Dibuka Melemah, Pasar Antisipasi Pelonggaran Kebijakan The Fed pada 2026

Poin Penting

  • Rupiah dibuka menguat 0,11 persen ke level Rp16.769 per dolar AS
  • Pasar mengantisipasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed hingga 2026
  • Rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif di kisaran Rp16.780-Rp16.810 per dolar AS

Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini, Rabu (24/12/2025). Rupiah dibuka pada level Rp16.769 per dolar Amerika Serikat (AS), atau menguat 0,11 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.787 per dolar AS.

Pengamat Ekonomi, Mata Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar terus mengantisipasi pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh Federal Reserve (the Fed) hingga tahun 2026. 

“Hal itu karena data terbaru menunjukkan tekanan inflasi yang mendingin dan pasar tenaga kerja AS yang lebih lemah,” kata Ibrahim, Rabu, 24 Desember 2025.

Baca juga: Rupiah Menguat ke Rp16.766 per Dolar AS Jelang Libur Natal, Ditopang Ekspektasi The Fed

Ibrahim menyebutkan, fokus pasar saat ini tertuju pada sejumlah data ekonomi AS, antara lain rata-rata empat minggu Perubahan Ketenagakerjaan ADP, laporan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III yang tertunda, pesanan barang tahan lama, produksi industri, serta indeks kepercayaan konsumen.

Kredit Nganggur Masih Tinggi di Dalam Negeri

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan nilai kredit yang belum disalurkan perbankan (undisbursed loan) mencapai Rp2.500 triliun per November 2025. Kondisi ini disebabkan oleh permintaan kredit yang belum sekuat harapan, seiring sikap korporasi yang masih wait and see di tengah ketidakpastian ekonomi

“Tak hanya korporasi, rumah tangga juga masih menahan untuk mengambil kredit konsumsi lantaran masih ragu akan kondisi ekonomi ke depan. Dari sisi suplai, bank sentral sudah memberikan insentif yang banyak kepada perbankan. Namun, sisi permintaan juga masih perlu didorong,” jelasnya.

Baca juga: Permintaan Masih Lemah, Kredit Nganggur Tembus Rp2.509,4 Triliun di November 2025

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat tingginya undisbursed loan menunjukkan masih adanya ruang penarikan kredit pada masa depan yang dapat dimanfaatkan debitur untuk ekspansi usaha.

“Dengan komitmen kredit atau pembiayaan yang besar, terdapat potensi peningkatan realisasi kredit di masa mendatang. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi membaik dan kepercayaan pelaku usaha meningkat,” tambahnya.

Dengan kondisi tersebut, sektor perbankan nasional dinilai masih memiliki ruang untuk mendukung pembiayaan produktif, dengan tetap memperhatikan manajemen risiko dan arah kebijakan ekonomi.

Proyeksi Pergerakan Rupiah Hari Ini

Sehingga, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.780 hingga Rp16.810 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang  Rp16.780 hingga Rp16.810 per dolar AS hari ini,” tukas Ibrahim. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62