Poin Penting
- Rupiah dibuka menguat 0,02% ke level Rp16.746 per dolar AS seiring sentimen risk-on investor.
- Minim data ekonomi akhir tahun mendorong pergerakan rupiah cenderung berkonsolidasi dengan penguatan terbatas.
- Prospek pemangkasan BI Rate menjadi sentimen negatif yang membatasi penguatan rupiah.
Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin, 22 Desember 2025. Rupiah dibuka di level Rp16.746 per dolar Amerika Serikat (AS), atau menguat 0,02 persen dibandingkan penutupan pada Jumat pekan lalu di Rp16.750 per dolar AS.
Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan, rupiah diperkirakan berkonsolidasi dengan potensi penguatan tipis hingga terbatas. Pergerakan ini dipicu oleh sentimen risk-on investor di tengah minimnya rilis data ekonomi pada penghujung tahun.
“Rupiah diperkirakan berkonsolidasi dengan potensi menguat tipis/terbatas didukung oleh sentimen risk-on di tengah minimnya data-data ekonomi di penghujung tahun,” kata Lukman, Senin, 22 Desember 2025.
Baca juga: Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp16.714 per Dolar AS
Namun demikian, Lukman menilai sentimen risk-on tersebut tidak akan banyak mendukung penguatan rupiah. Pasalnya, masih terdapat sentimen negatif domestik terkait prospek pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).
“Sentimen risk-on saja diperkirakan tidak akan banyak mendukung rupiah mengingat sentimen negatif domestik dari prospek pemangkasan suku bunga BI,” ungkapnya.
Baca juga: Rupiah Dibuka Melemah di Level Rp16.695 per Dolar AS, Ini Pemicunya
Lebih lanjut, Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang tertentu pada perdagangan hari ini.
“Rupiah diproyeksi akan berada di range Rp16.650 hingga Rp16.750 per dolar AS hari ini,” tandasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra










