Poin Penting
- Pemerintah memproyeksikan lonjakan transaksi digital seiring tingginya aktivitas belanja masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru.
- Ancaman scam dan phishing mengiringi peningkatan transaksi, sehingga pengguna dompet digital harus menjaga kerahasiaan PIN dan OTP serta teliti memeriksa detail transaksi.
- Pengguna dianjurkan menghindari Wi-Fi publik, mengaktifkan MFA, memanfaatkan fitur keamanan seperti Smart Friction dan DANA Protection, serta rutin memantau saldo dan riwayat transaksi.
Jakarta – Lonjakan transaksi digital di momen perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) diyakini akan meningkat. Banyak masyarakat yang melakukan transaksi belanja untuk memenuhi kebutuhan momen akhir tahun. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan total belanja masyarakat mencapai Rp120 triliun selama periode libur Nataru.
Seiring dengan potensi lonjakan transaksi tersebut, masyarakat diimbau tetap waspada risiko penipuan digital seperti scam dan phising. Untuk itu, Dana Indonesia memberikan beberapa tips untuk melindungi dompet digital dari kejahatan siber di momen liburan.
Pertama, anggap PIN dan OTP sebagai kunci rumah. Jika kita ingin pergi, apalagi pergi keluar dalam jangka waktu lama, pastinya kita akan memastikan untuk mengunci pintu rumah dan segala barang berharga di dalamnya aman.
Baca juga: Transaksi Digital Diproyeksi Naik 50 Persen Selama Nataru 2025
Prinsip yang sama harus diterapkan untuk PIN dan OTP, karena ini adalah kunci utama akses ke akun dompet digital. Jaga kerahasiaan PIN dan OTP dengan baik, karena lembaga tepercaya pun tidak akan pernah meminta kode-kode tersebut.
“Selalu waspada terhadap setiap permintaan OTP atau akses yang masuk. Jika kamu tidak sedang login atau melakukan transaksi apapun, segera abaikan kode, logout dari semua perangkat, atau ubah PIN, sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Zikry Zakiyulfuyadi, VP of Technical Operations Dana Indonesia, baru-baru ini.
Kedua, jangan lupa periksa ulang detail transaksi. Di momen kesibukan merayakan hari raya seperti ini, pastikan ketelitian dalam mengetik nomor tujuan, nama penerima, dan nominal.
“Untuk pengguna Dana, manfaatkan fitur Smart Friction, yaitu bentuk konfirmasi tambahan yang mengharuskan pengguna memastikan kembali tujuan transfer sebelum bertransaksi ke nomor yang mencurigakan,” jelas Zikry.
Ketiga, tak kalah penting, hindari menggunakan Wi-Fi umum saat bertransaksi. Di musim liburan, transaksi terjadi semakin sering. Mulai dari christmas dinner, checkout baju baru di e-commerce, hingga membeli tiket pesawat atau kereta untuk pulang kampung.
Tak jarang, berbagai transaksi ini dilakukan dengan numpang WiFi di restoran, kafe, atau tempat umum lainnya. Padahal, jaringan umum seperti ini rentan terhadap serangan malware hingga penyadapan. Gunakan selalu jaringan pribadi atau paket data saat melakukan transaksi keuangan. Jika terpaksa menggunakan Wi-Fi umum, hindari mengakses aplikasi atau situs yang menyimpan data penting.
Keempat, terapkan Multi-Factor Authentication. Autentikasi multi faktor (MFA) memberi lapisan keamanan ekstra yang melindungi akun dari akses tidak sah. Zikry menerangkan bagi pengguna Dana, untuk cek fitur DANA Protection dan ikuti rekomendasi keamanan yang diberikan, seperti PIN, Passkey (fitur keamanan yang memanfaatkan kredensial digital yang tersimpan aman di perangkat dan terhubung dengan akun Google atau Apple), dan lainnya, sebagai langkah pengamanan.
“Kelima, pantau saldo dan riwayat transaksi secara berkala,” sebutnya.
Baca juga: Bos Superbank: Peluang Industri Bank Digital RI Masih Terbuka Lebar
Kesibukan libur Nataru sering membuat orang lupa memeriksa saldo dan mutasi. Pemeriksaan saldo dan mutasi yang rutin, bisa membantu deteksi kejanggalan dan mengambil tindakan cepat, seperti memblokir akun, mengubah PIN, atau melapor ke layanan pelanggan. (*) Steven Widjaja










