Rupiah Dibuka Melemah di Level Rp16.640 per Dolar AS

Rupiah Dibuka Melemah di Level Rp16.640 per Dolar AS

Poin Penting

  • Rupiah dibuka di Rp16.640 per dolar AS, melemah 0,02 persen dari penutupan sebelumnya.
  • Kevin Hassett disebut kandidat kuat pengganti Jerome Powell, dengan ekspektasi kebijakan penurunan suku bunga yang lebih agresif di era Trump.
  • Prospek pemotongan suku bunga The Fed, gejolak pasar properti Tiongkok, dan potensi stimulus lanjutan dari Beijing membuat rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp16.630–Rp16.660 per dolar AS.

Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah pada awal perdagangan hari ini Jumat (28/11/2025). Rupiah dibuka pada level Rp16.640 per dolar Amerika Serikat (AS), atau melemah tipis 0,02 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.636 per dolar AS.

Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, suksesi Ketua The Fed menjadi fokus minggu ini bahwa Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, dipandang sebagai kandidat terdepan untuk menjadi bos The Fed berikutnya, menggantikan Powell setelah masa jabatannya berakhir pada Mei 2026.

“Hassett dipandang sebagai sekutu dekat Presiden Donald Trump, dan secara luas diperkirakan akan melaksanakan tuntutan presiden untuk menurunkan suku bunga secara drastis, bahkan lebih dari Powell,” ujar Ibrahim, Jumat 28 November 2025.

Baca juga: Bos BI Ramal Rupiah Berkisar Rp16.430 per Dolar AS di 2026

Lebih lanjut, Trump telah menyerukan penurunan suku bunga yang jauh lebih besar untuk mendorong perekonomian AS, meskipun The Fed sebagian besar menolak seruannya untuk berhati-hati atas inflasi yang stagnan.

Namun, beberapa pejabat The Fed mengatakan dalam seminggu terakhir bahwa pemotongan suku bunga untuk mendukung pasar tenaga kerja lebih diutamakan daripada inflasi yang stagnan, dan bahwa tekanan harga juga kemungkinan akan mereda dalam beberapa bulan mendatang.

Selain itu, gejolak pasar properti terjadi setelah serangkaian data ekonomi Tiongkok yang menunjukkan hasil yang cukup baik dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Ekonom Danamon Beberkan Pemicu Depresiasi Rupiah yang Berkepanjangan

“Tiongkok sedang mempertimbangkan stimulus lebih lanjut untuk pasar properti, di tengah penurunan sektor ini setidaknya selama empat tahun,” tambahnya.

Ibrahim pun memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.630 hingga Rp16.660 per dolar AS hari ini.

“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang  Rp16.630 hingga Rp16.660 per dolar AS hari ini,” pungkas Ibrahim. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62