Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono melaporkan perkembangan pembangunan gerai fisik, gudang, dan sarana prasarana Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di hadapan anggota Komisi VI DPR RI pada Selasa, 18 November 2025.
Dalam laporannya, Menkop menyatakan bahwa Kopdes/Kel Merah Putih akan sepenuhnya beroperasi pada 2026 sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Percepatan pembangunan ini mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 17/2025 tentang percepatan pembangunan gerai, pergudangan, dan kelengkapan Kopdes/Kel Merah Putih.
“Presiden mengharapkan setiap desa memiliki gudang, gerai, kendaraan, serta kelengkapan untuk operasional Kopdes. Setelah beroperasi koperasi ini diharapkan tidak hanya sebagai pusat distribusi barang, tetapi juga sebagai offtaker terhadap hasil produksi masyarakat,” kata Menkop Ferry dalam Rapat Kerja (Raker) Bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa, 18 November 2025.
Dalam paparannya, Ferry menyebut pihaknya telah menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) untuk mempercepat pembangunan gerai, pergudangan, dan fasilitas Kopdes/Kel Merah Putih bersama kementerian dan lembaga lain, termasuk Kementerian Keuangan, Kemendesa, Kemendagri, BP BUMN, dan BPI Danantara.
Baca juga: Wamenkop Dorong Rebranding Kopdes Merah Putih Jadi Koperasi Modern dan Produktif
Dalam pembangunan gerai dan aset fisik lainnya ini, PT Agrinas Pangan Nusantara ditunjuk sebagai offtaker untuk membangun gerai, gudang, dan aset fisik lainnya.
Untuk memastikan pembangunan berjalan baik dan tidak menimbulkan masalah ke depan, Kemenkop melakukan inventarisasi lahan yang akan digunakan di desa dan kelurahan.
Setelah data tanah diserahkan, dilakukan verifikasi faktual sebelum diteruskan ke PT Agrinas untuk proses pembangunan.
“Data tanah yang sudah masuk yang tecermin melalui Simkopdes sebanyak 30.500 titik tanah dan dikonfirmasi oleh Agrinas bahwa pada November 2025 ini diharapkan 25.000 titik dapat dibangun (gerai, gudang dan sarana fisik lainnya,” kata Menkop Ferry.
Penguatan SDM untuk Operasional Kopdes
Dalam hal kesiapan SDM, Kemenkop telah merekrut dan melatih 7.867 Business Assistant (BA) sebagai pendamping utama Kopdes. Setiap BA akan mendampingi 10 koperasi, mulai dari penyusunan bisnis hingga memastikan operasional gerai berjalan optimal.
“Kami juga telah melatih 1.104 Project Management Officer (PMO) yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memberikan dukungan kepada Dinas Koperasi di daerah untuk membantu, melaporkan dan memastikan seluruh operasional sesuai standar sehingga pengelolaan program Kopdes dapat tertib, transparan dan dipertanggungjawabkan,” imbuhnya.
Baca juga: Operasional 80.000 Kopdes Merah Putih Ditarget Tuntas Maret 2026
Ferry menekankan bahwa pemerintah daerah memiliki peran penting dalam percepatan pembangunan, terutama dalam pemberian izin, penyelesaian sengketa tanah, dan sinkronisasi rencana pembangunan.
“Kami mengharapkan dukungan penuh dari gubernur, bupati, dan wali kota untuk mempercepat keberhasilan program ini,” ujarnya.
Kemenkop juga bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mendapatkan supervisi teknis terkait pembangunan gerai, gudang, dan aset fisik lainnya.
Mendorong Kemandirian Ekonomi Desa
Ferry menutup paparannya dengan menegaskan bahwa pembangunan Kopdes/Kel Merah Putih bukan sekadar proyek fisik, melainkan langkah besar untuk membangun kemandirian ekonomi desa.
“Ini kerja kolaborasi kita bersama maka kami akan terus meminta dukungan dari Komisi VI (agar program Kopdes/ Kel Merah Putih berhasil),” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra









