Poin Penting
- Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik ke 121,2 pada Oktober 2025 dari 115,0 bulan sebelumnya, menandakan optimisme terhadap ekonomi meningkat.
- Kenaikan didorong oleh seluruh komponen, baik kondisi ekonomi saat ini (IKE 109,1) maupun ekspektasi enam bulan ke depan (IEK 133,4).
- Proporsi tabungan meningkat ke 14,3 persen, sementara porsi konsumsi terhadap pendapatan sedikit menurun, mencerminkan sikap lebih hati-hati konsumen.
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi nasional. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2025 yang berada di level optimistis sebesar 121,2, naik dari posisi September 2025 sebesar 115,0.
Berdasarkan Hasil Survei Konsumen BI, meningkatnya keyakinan konsumen bersumber dari persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi ke depan yang sama-sama berada di zona optimistis.
Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini juga meningkat. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) tercatat 109,1, naik dari 102,7 pada bulan sebelumnya.
Peningkatan IKE didorong oleh kenaikan seluruh komponen pembentuknya, yaitu Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) sebesar 117,1, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (IPDG) sebesar 107,5, dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) sebesar 102,6.
“Secara umum, keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini tercatat meningkat untuk seluruh kelompok konsumen. Berdasarkan kelompok pengeluaran, indeks tertinggi tercatat pada responden pengeluaran > Rp5 juta (122,7), diikuti oleh pengeluaran Rp4,1-5 juta (117,6),” tulis laporan tersebut, dikutip, Selasa, 11 November 2025.
Baca juga: Indeks Keyakinan Konsumen Merosot, Purbaya Beberkan Penyebabnya
Selanjutnya, persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini meningkat pada seluruh kelompok pendidikan dan usia. Indeks tertinggi tercatat pada kelompok pendidikan pascasarjana, sementara kelompok SMA mencatat perbaikan paling besar meski masih di zona pesimistis sebesar 98,2.
Peningkatan juga terjadi pada seluruh kelompok usia, meskipun kelompok berusia di atas 51 tahun masih berada di zona pesimistis.
Ekspektasi Enam Bulan ke Depan Tetap Positif
Selain itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang diperkirakan meningkat. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Oktober 2025 sebesar 133,4, naik dari 127,2 pada bulan sebelumnya.
Kenaikan IEK bersumber dari peningkatan seluruh komponen pembentuknya, yakni Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) sebesar 138,4, Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) sebesar 132,0, dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU) sebesar 129,6.
Baca juga: Indeks Keyakinan Konsumen Merosot ke Level Terendah Sejak 2022
Adapun prakiraan konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada enam bulan mendatang tercatat meningkat di tingkat pendidikan SMA sebesar 129,1, akademi/diploma 136,4 dan sarjana 138,5, sementara tingkat pendidikan pascasarjana tercatat stabil di level 140,8.
Sementara itu, kondisi keuangan konsumen Oktober 2025, yaitu rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to terhadap pendapatan consume ratio) tercatat sebesar 74,7 persen, lebih rendah dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 75,1 persen.
Kemudian, proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income pembayaran cicilan ratio) sebesar 11,0 persen, relatif stabil dibandingkan proporsi pada bulan sebelumnya sebesar 11,2 persen.
Lebih lanjut, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) sebesar 14,3 persen, lebih tinggi dibandingkan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 13,7 persen.
Namun, proporsi konsumsi terhadap pendapatan terindikasi menurun pada sebagian kelompok pengeluaran yaitu kelompok Rp1-2 juta 76,5 persen, Rp3,1-4 juta 72,8 persen, dan >Rp5 juta 70,5 persen.
Sementara, porsi pendapatan yang ditabung mengalami peningkatan pada mayoritas kelompok pengeluaran, terutama pada kelompok pengeluaran >Rp5 juta 16,5 persen. (*)
Editor: Yulian Saputra









