Poin Penting
- Belanja pemerintah tumbuh 5,49% yoy di kuartal III 2025, berbalik dari kontraksi 0,33% di kuartal sebelumnya.
- Kenaikan ditopang belanja pegawai (9,40%) serta belanja barang dan jasa (2,29%), termasuk pemeliharaan dan BLU.
- Kontribusi belanja pemerintah naik jadi 7,17%, membantu pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,04% yoy.
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat belanja pemerintah pada kuartal III 2025 tumbuh 5,49 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Capaian ini meningkat dibandingkan kuartal II 2025 yang sebelumnya terkontraksi 0,33 persen.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan, peningkatan belanja pemerintah ini utamanya didorong oleh belanja pegawai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tumbuh 9,40 persen.
“Peningkatan belanja pegawai ini didorong oleh peningkatan realisasi gaji dan tunjangan, belanja honorium, lembur, tunjangan khusus dan belanja transito,” kata Edy Mahmud dalam Rilis BPS, Rabu, 5 November 2025.
Baca juga: BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2025 Didorong Ekspor dan Belanja Pemerintah
Selain itu, belanja barang dan jasa juga tumbuh sebesar 2,29 persen, didorong oleh peningkatan belanja barang sebesar 4,71 persen, belanja pemeliharaan 30,50 persen, dan Badan Layanan Umum (BLU) yang tubuh 24,66 persen.
Adapun kontribusi belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7,17 persen. Meningkat dari kuartal sebelumnya yang berkontribusi 6,93 persen.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2025 sebesar 5,04 persen yoy, dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) Indonesia pada kuartal III 2025 mencapai Rp6.060 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp3.444,8 triliun.
Baca juga: Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Capai Rp1.388,8 Triliun per Agustus 2025
Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi dibandingkan kuartal III 2024 yang tercatat 4,95 persen, didorong oleh aktivitas ekonomi domestik dan meningkatnya permintaan luar negeri.(*)
Editor: Yulian Saputra










